MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia dilaporkan bersiap untuk merekrut 500.000 komponen cadangan dalam mobilisasi tambahan pada Januari.
Perkiraan tersebut disampaikan wakil kepala dinas intelijen militer Ukraina, Vadym Skibitsky, sebagaimana dikutip oleh The Guardian.
Sebelumnya, Rusia telah memanggil 300.000 komponen cadangan melalui skema mobilisasi parsial pada Oktober 2022 untuk diterjunkan ke dalam perang Ukraina.
Baca juga: Kemenhan Inggris: Milisi Luhansk dan Donetsk di Ukraina Dimasukkan ke Angkatan Bersenjata Rusia
Mobilisasi parsial pada Oktober 2022 tersebut memicu kepanikan di seluruh negeri.
Bahkan, ribuan pemuda yang enggan dimobilisasi dilaporkan memilih untuk melarikan diri ke luar negeri.
Skibitsky menyampaikan, mobilisasi terbaru untuk merekrut 500.000 komponen cadangan dapat menjadi bagian dari gelombang serangan terbaru Rusia di musim semi dan musim panas.
Dilansir dari Sky News, Sabtu (7/1/2023), pihak Ukraina meyakini gelombang serangan terbaru Rusia akan terjadi di timur dan selatan negara tersebut.
Baca juga: Diplomat Uni Eropa: Gencatan Senjata Rusia di Ukraina Tidak Kredibel
Di sisi lain, Moskwa membantah sedang mempersiapkan gelombang mobilisasi terbaru.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Desember 2022 menyampaikan bahwa tidak ada gunanya mempertimbangkan mobilisasi terbaru.
Pasalnya, hanya ada setengah dari jumlah komponen cadangan yang dimobilisasi pada Oktober 2022 yang diterjunkan bertempur ke Ukraina.
Akan tetapi, Barat berulang kali mengeklaim bahwa Moskwa telah melanjutkan mobilisasi secara rahasia.
Baca juga: Pasukan Rusia dan Ukraina Saling Balas Tembakan meski Putin Serukan Gencatan Senjata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.