Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/01/2023, 16:59 WIB

RABAT, KOMPAS.com - Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Jumat (6/1/2023) mengatakan, gencatan senjata sepihak sementara yang diumumkan Rusia di Ukraina tidak kredibel.

"Kremlin sama sekali tidak memiliki kredibilitas, dan deklarasi gencatan senjata sepihak ini tidak kredibel," kata diplomat tinggi Uni Eropa itu saat berkunjung ke Maroko.

"Rusia yang meluncurkan agresi tidak sah ini," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Pasukan Rusia dan Ukraina Saling Balas Tembakan meski Putin Serukan Gencatan Senjata

"Ketika agresor berbicara tentang gencatan senjata, saya pikir tanggapan dari kita semua adalah skeptisisme di hadapan kemunafikan seperti itu."

Gencatan senjata singkat yang diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin awal pekan ini seharusnya dimulai pada Jumat (6/1/2023) pukul 09.00 GMT, dan akan menjadi jeda penuh pertama sejak invasi Moskwa pada Februari 2022.

Namun, baku tembak artileri masih terjadi di kota-kota Ukraina timur pada Jumat, meski Putin secara sepihak memerintahkan pasukannya berhenti menyerang selama 36 jam.

Borrell lalu menyerukan tindakan konkret di lapangan, termasuk penghentian total serangan militer.

Baca juga:

"Rusia perlu menarik pasukan dan peralatan militernya dari wilayah Ukraina," ucap mantan Menteri Luar Negeri Spanyol tersebut.

"Dengan tidak adanya tindakan nyata seperti itu, gencatan senjata sepihak tampaknya upaya Rusia mengulur waktu guna menyusun kembali pasukannya dan mencoba memperbaiki reputasi internasionalnya yang rusak."

Invasi Rusia ke Ukraina yang merupakan negara penghasil produk pertanian membuat harga pangan dunia melonjak ke rekor tertinggi selama setahun penuh pada 2022, menurut data PBB pada Jumat (6/1/2023).

Borrell menuturkan, Rusia menggunakan propaganda untuk menyalahkan sanksi Eropa atas melonjaknya harga pangan dan energi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Itu benar-benar salah," katanya.

"Tentara Rusia-lah yang menghancurkan gudang biji-bijian, memasang ranjau di ladang, menghancurkan jalan, dan memblokade pelabuhan Ukraina."

Baca juga: Kenapa Rusia-Ukraina Perang dan Apa yang Diincar Putin?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+