Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Antusias Sambut Sisa Masa Jabatan Presiden AS

Kompas.com - 06/01/2023, 21:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Penulis: VOA Indonesia

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Memimpin rapat kabinet pertamanya di 2023, Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberi gambaran optimistis tentang dua tahun sisa masa jabatannya.

“Setelah beberapa tahun yang sulit, saya rasa kita melihat beberapa titik terang di seluruh negara kita, dan saya pikir kita telah membuat beberapa kemajuan nyata dalam dua tahun terakhir ini,” ujar Biden dalam sambutan pembukaannya.

“Tapi sekarang kita perlu berfokus mengimplementasikan sejumlah undang-undang besar yang sebenarnya sudah berhasil kita loloskan,” sambungnya.

Baca juga: Joe Biden Sempat Merasa Hancur saat Taliban Kuasai Afghanistan

“Saya yakin kita akan mampu mewujudkannya. Itulah sebabnya saya sangat optimis dengan tahun baru ini,” tegasnya.

Biden menyoroti aturan baru yang diusulkan Komisi Perdagangan Federal (FTC) yang akan melarang para pemberi kerja di Amerika Serikat untuk memberlakukan klausul anti persaingan kepada para pekerjanya, sebuah langkah yang akan mempermudah orang berganti pekerjaan dan memperketat persaingan untuk mendapatkan tenaga kerja di berbagai industri.

Aturan yang diusulkan FTC itu akan mencegah pengusaha memberlakukan klausul tersebut dalam kontrak kerja, yang melarang pekerja bergabung dengan pesaing mereka, biasanya untuk jangka waktu tertentu, setelah keluar dari perusahaan tersebut.

Pendukung peraturan baru itu menilai kontrak kerja yang memiliki klausul anti persaingan berkontribusi pada stagnasi gaji, karena salah satu cara yang paling efektif untuk mendapatkan gaji yang lebih besar adalah dengan berganti perusahaan.

Mereka menilai klausul itu sudah dianggap sedemikian lumrah, sehingga berdampak bahkan di kalangan pekerja bergaji rendah sekali pun.

Baca juga: Joe Biden dan Barack Obama Beri Penghormatan Mendalam untuk Pele

Soal Ukraina

Dalam rapat kabinet pertama itu, Biden juga membahas soal Ukraina. Ia menggambarkan perang yang sedang berlangsung itu telah mencapai titik kritis.

Amerika Serikat akan mengirim bantuan militer kepada Ukraina bernilai hampir 3 miliar dollar AS, di mana untuk pertama kalinya bantuan tersebut akan mencakup beberapa lusin kendaraan tempur Bradley.

Batuan tersebut merupakan merupakan langkah terbaru pemerintahan Biden untuk mengirim senjata yang semakin mematikan dan kuat untuk membantu Ukraina memukul mundur pasukan Rusia.

Bantuan baru itu – dengan total sekitar 2,85 miliar dollar AS– adalah yang terbesar dari serangkaian paket peralatan militer yang telah dikirim Pentagon ke Ukraina.

Baca juga: Joe Biden Dukung Uni Afrika Gabung G20

Hal tersebut bertujuan untuk memberikan sebanyak mungkin peralatan ke Ukraina pada bulan-bulan musim dingin, sebelum musim semi tiba dan kemungkinan terjadi peningkatan pertempuran lagi.

Dalam sebuah pernyataan bersama pada Kamis (5/1/2023), Presiden Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat akan memberikan Bradley ke Ukraina, sementara Jerman akan menyediakan pengangkut personel lapis baja Marder. Pernyataan itu tidak mengungkap berapa jumlah kendaraan militer yang akan dipasok.

Bradley Fighting Vehicle, yang akan dikirim Amerika Serikat, adalah kendaraan lapis baja yang dapat berfungsi sebagai pengangkut pasukan di medan perang.

Bradley bergerak dengan trek lintasan, bukan roda, dan bobotnya lebih ringan sehingga lebih gesit dibanding tank biasa. Bradley dapat membawa sekitar 10 personel, dan dipandang sebagai kendaraan penting untuk memindahkan pasukan dengan secara aman di medan perang.

Artikel ini pernah tayang di VOA Indonesia dengan judul Biden 'Antusias' Menyambut Sisa Masa Jabatannya sebagai Presiden AS.

Baca juga: Sambutan untuk Xi Jinping di Arab Saudi Lebih Mewah daripada Joe Biden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com