Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid di China Turun Level, Aturan Wajib Karantina Dihapus Mulai 8 Januari 2023

Kompas.com - 27/12/2022, 09:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China akan menghapus aturan wajib karantina bagi pendatang dari luar negeri mulai 8 Januari 2023.

Kebijakan tersebut diumumkan Komisi Kesehatan Nasional China pada Senin (26/12/2022), setelah hampir tiga tahun "Negeri Panda" menerapkan pembatasan yang ketat.

Dalam pemberitahuan online, disebutkan juga bahwa para pelancong hanya memerlukan tes PCR yang dilakukan 48 jam sebelum penerbangan ke China.

Baca juga: Mungkinkah Lonjakan Kasus Baru Covid-19 di China Picu Mutasi Baru?

Pengumuman tersebut adalah langkah terbaru Beijing untuk melonggarkan aturan nol-Covid-nya, usai tiba-tiba membatalkan kewajiban tes virus corona dan lockdown awal bulan ini.

"Menurut undang-undang karantina kesehatan nasional, tindakan karantina penyakit menular tidak akan lagi diambil terhadap pelancong dan barang yang masuk," kata Komisi Kesehatan Nasional (NHC), dikutip dari kantor berita AFP.

"Orang-orang harus melakukan tes PCR dalam 48 jam sebelum tiba di China," lanjutnya, seraya menambahkan bahwa pembatasan jumlah penerbangan internasional juga akan dihapus.

Aturan-aturan itu akan berlaku mulai 8 Januari 2023, ketika Covid diturunkan dari level teratas penyakit menular yaitu Kelas A ke tingkat kedua Kelas B, ujar NHC dalam pemberitahuan terpisah pada Senin (26/12/2022).

Baca juga:

Tidak seperti sebagian besar negara lain di dunia yang sudah beralih untuk hidup berdampingan dengan Covid-19, China hingga masih mempertahankan pembatasan ketat.

Sejak Maret 2020, semua penumpang yang tiba di China harus menjalani setidaknya dua minggu karantina wajib terpusat, kemudian ditambah menjadi tiga minggu.

Kebijakan itu sangat mengganggu pariwisata internasional dan perjalanan bisnis, yang semakin menghambat ekonomi negara China di tengah pandemi Covid.

Kondisi hotel karantina yang tidak merata, ketatnya pembatasan visa, dan tingginya harga tiket pesawat disebabkan rute internasional yang sangat berkurang juga memicu eksodus massal ekspatriat dari China dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, awal tahun ini China sedikit melonggarkan pembatasan visa, serta mengizinkan kerabat langsung warga negara China untuk mengajukan visa reuni keluarga.

Jumlah pemimpin dunia yang mengunjungi China juga naik sejak Olimpiade Musim Dingin di Beijing pada Februari 2022.

Baca juga: Cerita Warga China Hidup Setelah Pemerintah Longgarkan Aturan Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com