Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitur Pencegahan Bunuh Diri di Twitter Dihapus

Kompas.com - 24/12/2022, 18:31 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Twitter telah menghapus fitur yang mempromosikan hotline pencegahan bunuh diri dan acuan keselamatan lainnya bagi pengguna yang mencari konten tertentu.

Ini menurut dua orang yang mengetahui masalah tersebut, yang mengatakan bahwa itu diminta pemilik baru Twitter Elon Musk.

Dilansir dari Guardian, penghapusan fitur, yang dikenal sebagai #ThereIsHelp, belum pernah dilaporkan sebelumnya.

Baca juga: Wanita Ini Viral Setelah Pura-pura Terpilih jadi CEO Twitter

Fitur ditampilkan di bagian atas pencarian khusus kontak untuk organisasi pendukung di banyak negara terkait dengan kesehatan mental, HIV, vaksin, eksploitasi seksual anak, Covid-19, kekerasan berbasis gender, bencana alam, dan kebebasan berekspresi.

Penghapusannya dapat menambah kekhawatiran tentang kesejahteraan pengguna yang rentan di Twitter.

Musk mengatakan bahwa tayangan atau pandangan konten berbahaya menurun sejak dia mengambil alih pada bulan Oktober.

Dia telah mencuit grafik yang menunjukkan tren penurunan, bahkan ketika para peneliti dan kelompok hak-hak sipil telah melacak peningkatan tweet dengan cercaan rasial dan konten kebencian lainnya.

Baca juga: Elon Musk Akan Mundur dari CEO Twitter jika Sudah Ada Penggantinya

Twitter dan Musk tidak menanggapi permintaan komentar atas penghapusan fitur tersebut.

Aids United yang berbasis di Washington, yang dipromosikan di #ThereIsHelp, dan iLaw, sebuah kelompok Thailand yang menonjolkan dukungan kebebasan berekspresi, keduanya mengatakan kepada Reuters bahwa hilangnya fitur tersebut merupakan kejutan bagi mereka.

Damar Juniarto, direktur eksekutif di mitra Twitter Jaringan Kebebasan Berekspresi Asia Tenggara, mencuit pada hari Jumat (23/12/2022) tentang fitur yang hilang.

Baca juga: Elon Musk Tanggapi Polling yang Menyuruhnya Mundur dari Twitter: Itu Bot

Dia menyebut "tindakan bodoh" oleh layanan media sosial dapat membuat organisasinya meninggalkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com