Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Depan Suram Twitter, Panen Kritikan Tak Berkesudahan

Kompas.com - 20/12/2022, 13:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Potensi Twitter untuk masa depan yang layak di bawah kepemimpinan Elon Musk tampaknya telah mencapai titik paling suram.

Selama tujuh minggu berjalan sebagai pemilik, Musk dilanda banyak huru-hara.

Dilansir dari The Hill, selama akhir pekan, Musk menghadapi banyak kritik dari politisi, pakar, dan regulator di AS dan luar negeri atas kebijakan Twitter yang selalu berubah dan penangguhan jurnalis.

Baca juga: Mayoritas Pengguna Twitter Ingin Musk Mundur dari Kursi CEO, Tepati Janji?

Bahkan beberapa pendukung Musk di Silicon Valley Musk mengubah nada mereka dan menolak keputusan terbaru Chief Twitter itu.

Musk memang tidak terikat pada dewan, setelah menjadikan perusahaan itu pribadi ketika menutup kesepakatan 44 miliar dollar AS pada bulan Oktober.

Tetapi dia mengindikasikan pada hari Minggu bahwa dia mungkin "mundur" setelah melakukan jajak pendapat terhadap 122 juta pengikutnya dan komunitas Twitter yang lebih luas.

Lebih dari 57 persen dari 17,5 juta responden jajak pendapat mengatakan kepada Musk bahwa dia harus melepaskan perannya sebagai CEO Twitter.

Baca juga: Musk Bikin Jajak Pendapat Soal Apakah Dirinya Mesti Berhenti Jadi CEO Twitter, Ini Hasil Sementaranya

Jajak pendapat tersebut tidak memiliki substansi yang mengharuskan Musk untuk menindaklanjutinya, tetapi sejauh ini dalam waktu kurang dari dua bulan menjabat sebagai CEO Twitter, dia telah mematuhi hasil jajak pendapat Twitter yang telah memandu beberapa perubahan kebijakan kontroversialnya.

Perubahan kebijakan yang cepat dan keputusan yang tampaknya tidak menentu mengarah pada penolakan dari komunitas bisnis, regulator, dan pengguna.

Analis Wedbush Dan Ives mengatakan hasil jajak pendapat bukanlah kejutan, menyebut keadaan Twitter yang dikelola Musk sebagai "bencana dengan proporsi yang luar biasa".

Baca juga: Terancam Kena Sanksi, Elon Musk Aktifkan Lagi Akun Twitter Sekelompok Jurnalis

Wedbush, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di Los Angeles, memperkirakan Twitter berpotensi kehilangan sekitar 4 miliar dollar AS per tahun, berdasarkan pengiklan yang secara luas menjeda iklan di situs.

Balaji Srinivasan, seorang investor dan mantan chief technology officer Coinbase yang melarang pengguna memposting tautan ke akun di platform lain.

Dia menyebut hal itu sebagai kebijakan yang buruk.

Baca juga: Elon Musk Sebut Akan Pulihkan Akun Twitter Para Jurnalis yang Ditangguhkan

"Cara yang benar untuk bersaing adalah membangun produk yang lebih baik, bukan membatasi penggunaan produk Anda," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com