Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masa Depan Suram Twitter, Panen Kritikan Tak Berkesudahan

Selama tujuh minggu berjalan sebagai pemilik, Musk dilanda banyak huru-hara.

Dilansir dari The Hill, selama akhir pekan, Musk menghadapi banyak kritik dari politisi, pakar, dan regulator di AS dan luar negeri atas kebijakan Twitter yang selalu berubah dan penangguhan jurnalis.

Bahkan beberapa pendukung Musk di Silicon Valley Musk mengubah nada mereka dan menolak keputusan terbaru Chief Twitter itu.

Musk memang tidak terikat pada dewan, setelah menjadikan perusahaan itu pribadi ketika menutup kesepakatan 44 miliar dollar AS pada bulan Oktober.

Tetapi dia mengindikasikan pada hari Minggu bahwa dia mungkin "mundur" setelah melakukan jajak pendapat terhadap 122 juta pengikutnya dan komunitas Twitter yang lebih luas.

Lebih dari 57 persen dari 17,5 juta responden jajak pendapat mengatakan kepada Musk bahwa dia harus melepaskan perannya sebagai CEO Twitter.

Jajak pendapat tersebut tidak memiliki substansi yang mengharuskan Musk untuk menindaklanjutinya, tetapi sejauh ini dalam waktu kurang dari dua bulan menjabat sebagai CEO Twitter, dia telah mematuhi hasil jajak pendapat Twitter yang telah memandu beberapa perubahan kebijakan kontroversialnya.

Perubahan kebijakan yang cepat dan keputusan yang tampaknya tidak menentu mengarah pada penolakan dari komunitas bisnis, regulator, dan pengguna.

Analis Wedbush Dan Ives mengatakan hasil jajak pendapat bukanlah kejutan, menyebut keadaan Twitter yang dikelola Musk sebagai "bencana dengan proporsi yang luar biasa".

Wedbush, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di Los Angeles, memperkirakan Twitter berpotensi kehilangan sekitar 4 miliar dollar AS per tahun, berdasarkan pengiklan yang secara luas menjeda iklan di situs.

Balaji Srinivasan, seorang investor dan mantan chief technology officer Coinbase yang melarang pengguna memposting tautan ke akun di platform lain.

Dia menyebut hal itu sebagai kebijakan yang buruk.

"Cara yang benar untuk bersaing adalah membangun produk yang lebih baik, bukan membatasi penggunaan produk Anda," tambahnya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/12/20/133000270/masa-depan-suram-twitter-panen-kritikan-tak-berkesudahan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke