Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Meledak di Tengah Konvoi Kepolisian Irak, Setidaknya Sembilan Polisi Tewas

Kompas.com - 19/12/2022, 07:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

KIRKUK, KOMPAS.com - Setidaknya sembilan petugas polisi federal tewas setelah bom meledak di tengah konvoi kepolisian Irak ledakan bom di dekat kota Kirkuk, Irak utara-tengah.

Kepada kantor berita Reuters, sumber keamanan Irak mengatakan mereka yang tewas pada Minggu (18/12/2022) sedang melakukan perjalanan dalam sebuah konvoi.

Ledakan terjadi di dekat desa Safra, yang terletak sekitar 30 km (20 mil) barat daya Kirkuk. Dua petugas lainnya luka parah.

Baca juga: Iran Luncurkan Serangan Rudal dan Drone Mematikan ke Kelompok Kurdi di Irak

Seorang petugas polisi federal mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa "serangan langsung dengan senjata kecil" terjadi setelah ledakan itu.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi militan ISIL (ISIS) aktif di daerah tersebut.

Petugas polisi Irak juga mengatakan bahwa ISIS terlibat dalam serangan itu, dan menggunakan bom pinggir jalan untuk menargetkan pasukan polisi yang berpatroli di daerah tersebut.

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memerintahkan perburuan "elemen teroris" yang melakukan serangan itu.

Komandan polisi federal dikirimkan ke daerah itu untuk penyelidikan lebih lanjut, menurut kantor perdana menteri dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Baca juga: Pria Irak Selundupkan Manusia dari Indonesia ke Australia, 353 Meninggal saat Kapal Tenggelam

Kirkuk yang terletak 238 kilometer dari Baghdad, direbut dari pasukan Kurdi oleh pasukan keamanan Irak pada 2017.

Pemerintah Daerah Kurdi telah menguasai kota tersebut setelah pasukan Irak melarikan diri di tengah kebangkitan ISIL (ISIS) di negara tersebut.

ISIS merebut sebagian besar wilayah Irak dan Suriah sejak 2014, mendeklarasikan "kekhalifahan" di mana mereka memerintah dengan brutal sebelum kekalahan mereka pada akhir 2017 oleh pasukan Irak yang didukung oleh koalisi militer pimpinan AS.

Sisa-sisa kelompok tetap aktif di beberapa wilayah Irak.

Sebuah laporan PBB yang dirilis pada Agustus mengatakan kelompok itu mempertahankan jaringan bawah tanah antara 6.000 dan 10.000 pengikut. Mereka mampu melakukan serangan di kedua sisi perbatasan Irak-Suriah yang lemah.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Kerusuhan Irak Pecah | Kejutan dari Keanu Reeves

Insiden terbaru menyusul serangan pada Rabu (14/12/2022), ketika sebuah bom pinggir jalan menghantam sebuah kendaraan militer, menewaskan tiga tentara Irak di tanah pertanian di utara Baghdad, menurut kementerian pertahanan.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Pada November, serangan lain yang tidak diklaim di sebuah pos militer Irak utara yang terpencil menewaskan empat tentara di dekat Kirkuk, menurut sumber-sumber militer.

ISIS sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas serangan bunuh diri kembar pada Januari 2021 di pasar Baghdad yang menewaskan 32 orang. Itu merupakan insiden pertama di kota itu dalam lebih dari tiga tahun.

Baca juga: Akhiri Kebuntuan, Parlemen Irak Tunjuk Presiden dan Perdana Menteri Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com