Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Massa Makan Korban, Presiden Baru Peru Tawarkan Pemilu Dini

Kompas.com - 13/12/2022, 09:39 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

LIMA, KOMPAS.com - Presiden baru Peru menawarkan rencana kepada anggota parlemen untuk memajukan pemilu dua tahun pada Senin (12/12/2022).

Ini disampaikan setelah penggulingan pendahulunya pekan lalu memicu protes yang telah menewaskan sedikitnya empat orang.

Dilansir dari Reuters, Presiden Dina Boluarte, yang sebelumnya wakil presiden, dilantik pekan lalu setelah mantan Presiden Pedro Castillo dicopot oleh Kongres dan ditangkap.

Baca juga: Presiden Baru Peru Ambil Sumpah Kabinetnya dengan Janji Antikorupsi

Castillo mencoba membubarkan badan legislatif sambil mencegah pemungutan suara pemakzulan terhadapnya.

Tetapi pendukung Castillo berpendapat bahwa Boluarte tidak dipilih oleh rakyat.

Demonstran turun ke jalan untuk menuntut Peru mengadakan pemilihan baru, dengan beberapa juga menyerukan agar Kongres ditutup dan Castillo dibebaskan.

Kementerian Kesehatan Peru mengatakan empat orang tewas dalam protes tersebut, beberapa di antaranya berubah menjadi kekerasan dan melihat para demonstran bentrok dengan polisi.

Korban tewas termasuk dua remaja yang tewas pada hari Minggu (11/12/2022).

Baca juga: Pasca-Kisruh Pemakzulan, Presiden Baru Peru Terbuka Bahas Pemilu Lebih Awal

Mengutip "masa-masa sulit", presiden keenam Peru dalam lima tahun terakhir mengatakan dia mengusulkan untuk memajukan pemilihan umum berikutnya ke April 2024. Sebelumnya dijadwalkan pada 2026.

Dalam surat tulisan tangan yang diposting ke halaman Twitter-nya pada hari Senin, Castillo menyebut janji pemilihan awal Boluarte sebagai "permainan kotor" dan mencemoohnya sebagai "perampas kekuasaan", menyerukan majelis segera untuk menulis ulang konstitusi negara.

Castillo juga mengatakan dia tidak akan mengundurkan diri sebagai presiden meskipun dia dicopot secara sah dari kekuasaan.

Baca juga: Meksiko Pertimbangkan Beri Suaka untuk Presiden Peru yang Baru Dimakzulkan

Dia ditahan di pusat pemasyarakatan di Lima saat dia sedang diselidiki oleh jaksa atas dugaan kejahatan pemberontakan dan konspirasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com