MEXICO CITY, KOMPAS.com - Meksiko mengatakan sedang mempertimbangkan untuk memberikan suaka kepada mantan Presiden Peru Pedro Castillo, yang dimakzulkan dan kemudian dituduh memberontak dalam peristiwa dramatis pada Rabu (7/12/2022).
Castillo (53 tahun) sekarang ditahan di Lima. Permintaan suakanya telah dikirim ke presiden Meksiko melalui seorang pengacara.
Kedua negara sekarang sedang mendiskusikan masalah ini, kata Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard.
Baca juga: Kondisi Peru Pasca-pemakzulan Presiden Castillo
Castillo dicopot dari jabatannya setelah dia mencoba membubarkan Kongres.
Menghadapi pemungutan suara pemakzulan, Castillo mengumumkan dia membubarkan badan legislatif yang dikendalikan oposisi itu.
Tetapi Kongres menentangnya, dan memilih dengan suara bulat untuk mencopotnya dari jabatannya sebagai Presiden Peru.
Pengawalnya sendiri dilaporkan telah menghentikannya mencari perlindungan di kedutaan Meksiko di ibu kota Lima.
Hanya beberapa jam kemudian, Kongres mengangkat wakil presidennya, Dina Boluarte yang berusia 60 tahun, sebagai presiden baru.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Presiden Peru Dimakzulkan | Komentar Putin soal Perang Nuklir
Dalam sepucuk surat kepada Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador yang dikirim Rabu (7/12/2022) malam, pengacara Castillo memintanya untuk "mempertimbangkan pemberian suaka ... dalam menghadapi penganiayaan yang tidak berdasar terhadap badan peradilan."
"Mereka bermaksud untuk menuntutnya hanya karena pengumuman kehendak atau niat yang bukan merupakan tindak pidana," tambah surat itu sebagaimana dilansir pada Jumat (9/12/2022).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.