Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Headset VR Tercanggih, Konon Bisa "Meledak" jika Pemain Mati dalam Game

Kompas.com - 10/11/2022, 12:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber NDTV

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Seorang pengusaha Amerika yang terinspirasi dari film-film fiksi ilmiah Hollywood mengeklaim telah menciptakan permainan di mana pemain mati jika mereka tidak dapat menyelesaikan permainan.

Dilansir dari NDTV, Palmer Luckey, yang dikenal sebagai bapak realitas virtual modern (VR), telah menciptakan headset yang membombardir otak pemain dengan gelombang mikro yang luar biasa kuat jika mereka mati dalam game VR.

Dalam sebuah posting blog, Luckey mengatakan bahwa headset NerveGear secara sempurna menciptakan realitas menggunakan antarmuka saraf langsung.

Baca juga: Operasi Pemisahan Kembar Siam Paling Kompleks di Dunia Berhasil berkat VR

Perangkat ini memiliki tiga modul pengisian bahan peledak tepat di atas layar tampilan.

Ini ini ditujukan langsung ke otak pengguna dan mampu membunuh mereka secara instan, klaim pembuatnya.

"Grafis yang dipompa mungkin membuat game terlihat lebih nyata, tetapi hanya ancaman konsekuensi serius yang dapat membuat game terasa nyata bagi Anda dan semua orang di dalam game," kata Luckey.

"Ini adalah area mekanika videogame yang belum pernah dieksplorasi, meskipun sejarah panjang olahraga dunia nyata berputar di sekitar taruhan serupa," tambahnya.

Baca juga: Perusahaan Game AS Digugat Terkait Kasus Eksplotasi Seksual Remaja

Headset ini dibuat untuk memperingati anime Sword Art Online.

Anime, yang menunjukkan pemain memakai headset NerveGear, membuat realitas virtual populer di seluruh Jepang.

Antagonis dalam anime itu, seorang ilmuwan gila, menjebak semua pemain di penjara bawah tanah 100 lantai di dunia virtual.

Jika mereka mati dalam permainan, mereka mati dalam kehidupan nyata.

Baca juga: Pejabat China Dipecat karena Kecanduan Video Game dan Lalai Bertugas

Luckey mengatakan dia tidak dapat membuat ulang ini dan karenanya memutuskan untuk memasang "bahan peledak" ke headset.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com