SEMENYIH, KOMPAS.com - Seekor macan kumbang masuk rumah seorang warga Malaysia di Taman Pelangi, Semenyih.
Sebelumnya, hewan liar tersebut dilaporkan sudah berkeliaran di sekitar kawasan perumahan itu pada Jumat (30/9/2022).
Menurut laporan oleh Sinar Harian, direktur Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Malaysia (JBPM) Selangor, Norazam Khamis, mengatakan bahwa seorang penduduk daerah itu melakukan telepon darurat ketika macan kumbang memasuki rumahnya sekitar pukul 15.32 waktu setempat.
Baca juga: Bagheera, Macan Tutul Hitam Langka yang Dinamai Seperti karakter Jungle Book Terlihat di India
"Setelah 'menilai situasi, ternyata memang ada macan kumbang di beranda rumah si penelepon," katanya dikutip dari World of Buzz, Senin (3/10/2022).
“Petugas damkar membantu mengosongkan area sekitar teras dan memasang jaring khusus sebelum Dinas Perlindungan Satwa dan Taman Nasional (Perhilitan) menembakkan obat penenang,” tambahnya.
Setelah obat penenang diberikan, petugas damkar kemudian membantu Perhilitan memasukkan macan kumbang ke dalam kandang khusus.
Tidak ada cedera yang dilaporkan dan hewan liar itu telah diserahkan ke Perhilitan untuk tindakan lebih lanjut.
Sementara itu di Bera, sebuah kota kecil di Negara Bagian Rajasthan, India, terkenal sebagai satu-satunya tempat di Bumi yang diketahui di mana manusia dan macan tutul dapat hidup berdampingan.
Dikenal sebagai "negeri macan tutul", Kota Bera dikatakan memiliki konsentrasi macan tutul tertinggi di planet ini, sebagaimana dilansir Oddity Central, Jumat (20/5/2022).
Dilaporkan ada hampir 100 macan tutul yang tinggal di dalam dan sekitar Bera, namun tidak ada serangan terhadap manusia yang dilaporkan di sini dalam seratus tahun terakhir.
Ada satu kasus di mana seorang bayi diculik oleh seekor macan tutul bertahun-tahun yang lalu, tetapi macan tutul tersebut meninggalkan anak itu saat masuk ke hutan belantara.
Dheeraj Mali, seorang jurnalis foto satwa liar yang mendokumentasikan macan tutul lokal selama bertahun-tahun, percaya bahwa macan tutul di daerah itu juga beradaptasi dengan keberadaan manusia.
Macan tutul dapat terlihat bertengger di bebatuan di dalam dan sekitar sekitar 10 desa di kota, atau bahkan berjalan di jalanan.
Baca juga: Di Kota Ini, Manusia dan Macan Tutul Hidup Harmonis, Warga Setempat Sampai Buka Wisata Safari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.