Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Rusia-Ukraina, Elon Musk Usulkan Rencana Penyelesaian Ketegangan China-Taiwan

Kompas.com - 08/10/2022, 10:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Setelah melayangkan kemungkinan kesepakatan untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina yang menuai kecaman di Ukraina, Miliarder Elon Musk menyarankan “solusi” atas ketegangan antara China dan Taiwan.

Menurutnya, konflik China Taiwan dapat diselesaikan dengan menyerahkan sebagian kendali Taiwan kepada Beijing.

"Rekomendasi saya . . . adalah untuk mencari tahu zona administrasi khusus untuk Taiwan yang cukup cocok, (meski) mungkin tidak akan membuat semua orang bahagia," ujar Musk, orang terkaya di dunia kepada Financial Times dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Jumat (7/10/2022).

Baca juga: Elon Musk Menuai Kritik Serius atas Cuitannya tentang Ukraina

Elon Musk membuat pernyataannya ketika ditanya tentang China, tempat perusahaan mobil listrik Tesla (TSLA.O) mengoperasikan pabrik besar di Shanghai.

Beijing, yang mengatakan Taiwan yang diperintah secara demokratis adalah salah satu provinsinya, telah lama bersumpah untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk melakukannya.

Pemerintah Taiwan sangat menentang klaim kedaulatan China dan mengatakan hanya 23 juta penduduk pulau itu yang dapat memutuskan masa depannya.

"Dan itu mungkin, dan saya pikir mungkin, pada kenyataannya, bahwa mereka dapat memiliki pengaturan yang lebih lunak daripada Hong Kong," ujar Musk, seperti dikutip oleh surat kabar itu sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Berubah Pikiran Lagi, Elon Musk Siap Beli Twitter Sesuai Harga Awal

Pabrik Tesla di Shanghai menyumbang sekitar setengah dari pengiriman global Tesla tahun lalu.

Musk juga mengatakan China telah meminta jaminan bahwa dia tidak akan menawarkan layanan internet Starlink dari perusahaan roket SpaceX-nya di sana.

Musk mengatakan dia memperhitungkan bahwa konflik atas Taiwan tidak dapat dihindari dan memperingatkan dampak potensialnya tidak hanya pada Tesla, tetapi juga pada pembuat iPhone Apple Inc dan ekonomi yang lebih luas.

Wawancara itu tidak merinci pernyataan itu.

Baca juga: Saat Diplomat Ukraina Geram dengan Cuitan Elon Musk...

Awal pekan ini, Musk mengusulkan agar Ukraina secara permanen menyerahkan Krimea ke Rusia.

Referendum baru juga disarankan diadakan di bawah naungan PBB untuk menentukan nasib wilayah yang dikuasai Rusia, dan agar Ukraina menyetujui netralitas.

Orang terkaya di dunia itu bahwa meminta pengguna Twitter untuk mempertimbangkan rencananya.

Cuitannya tak ayal menuai kritik tajam dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang mengusulkan jajak pendapat di Twitter-nya sendiri: "@elonmusk mana yang lebih Anda sukai? Seseorang yang mendukung Ukraina (atau) yang mendukung Rusia."

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com