Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2022, 20:29 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

KYIV, KOMPAS.com - Diplomat Ukraina Andriy Melnyk mengatakan kepada miliarder Elon Musk untuk "enyah" dan tak ikut campur setelah CEO SpaceX dan Tesla itu mengusulkan agar Ukraina menyerahkan beberapa wilayah pada Rusia.

Melnyk juga berang karena Musk menyarankan mengadakan pemilihan baru di wilayah yang diperebutkan untuk mengakhiri perang dengan Rusia.

Dilansir The Hill, Musk mencuit sebuah jajak pendapat pada hari Senin (3/10/2022) meminta responden untuk mempertimbangkan proposalnya untuk mengakhiri perang.

Baca juga: Zelensky Mendebat Usul Kontroversial Elon Musk tentang Perdamaian Ukraina

Pilihannya adalah mengulang pemilihan wilayah yang dicaplok di bawah pengawasan PBB, menyerahkan semenanjung Crimea ke Rusia dan mempertahankan Ukraina sebagai negara netral antara Rusia dan Barat.

Melnyk menjawab tak lama setelah pernyataan Musk: “F**k off adalah balasan saya yang sangat diplomatis untuk Anda.”

Pria Ukraina itu adalah duta besar negaranya untuk Jerman hingga akhir September.

Presiden Ukraina Voldymyr Zelensky pada Juli mengumumkan dia akan memanggil kembali Melnyk pada akhir September setelah duta besar saat itu terlibat konflik dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan para pemimpin Jerman lainnya.

Melnyk menuduh Jerman memiliki hubungan dekat dengan Rusia.

Baca juga: Korea Utara Dukung Rusia Caplok Wilayah Ukraina, Tuduh AS seperti Gangster di PBB

Musk sendiri telah menyediakan layanan satelit Starlink sebagai cara bagi Ukraina untuk meningkatkan konektivitas internetnya.

Presiden Ukraina Voldymyr Zelensky mengatakan dia "bersyukur" karena Musk mengambil tindakan itu.

Orang terkaya di dunia itu juga menantang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk "pertempuran tunggal" selama musim semi.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-222 Serangan Rusia ke Ukraina: Ikut Perang untuk Hindari Istri Galak | Dukungan 9 Negara NATO

Rusia mencaplok empat wilayah di Ukraina timur pekan lalu dalam pemilihan yang secara luas dianggap palsu dan yang dirayakan Putin selama akhir pekan.

Rusia juga terus menguasai Semenanjung Krimea, yang dianeksasi dari Ukraina pada 2014 setelah invasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber The Hill

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com