Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Manusia Laba-laba Perancis” Berusia 60 Tahun Panjat Gedung 48 Lantai Tanpa Pengaman

Kompas.com - 18/09/2022, 18:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

PARIS, KOMPAS.com - Seorang pendaki solo yang digambarkan sebagai "Manusia Laba-laba Perancis" telah memanjat gedung pencakar langit 48 lantai di Paris, untuk memenuhi target yang dia tetapkan untuk dirinya sendiri begitu dia mencapai usia 60 tahun.

Alain Robert telah memanjat banyak gedung tertinggi di dunia, seringkali tanpa izin.

Mengenakan pakaian merah pada Sabtu (17/9/2022), Robert mengangkat tangannya tinggi-tinggi saat mencapai puncak gedung Tour Total setinggi 187 meter, yang menjulang di atas distrik bisnis La Defense di ibu kota Perancis.

Baca juga: Niat Mau Selfie, Pendaki Jatuh ke Kawah Gunung Berapi

“Saya ingin mengirim pesan kepada orang-orang bahwa menjadi 60 bukanlah apa-apa. Anda tetap bisa berolahraga, aktif, melakukan hal-hal luar biasa,” kata Robert, yang berulang tahun ke-60 bulan lalu.

“Saya berjanji pada diri sendiri beberapa tahun yang lalu bahwa ketika saya mencapai 60, saya akan memanjat menara itu lagi karena 60 melambangkan usia pensiun di Perancis dan saya pikir itu adalah catatan yang bagus.”

Robert, yang juga ingin menggunakan pendakian ini untuk meningkatkan kesadaran tentang perlunya tindakan iklim, telah mendaki Tour Total beberapa kali.

Dia mulai mendaki pada 1975, berlatih di tebing dekat kota kelahirannya Valence di Perancis selatan. Dia melakukan pendakian solo pada 1977 dan dengan cepat menjadi pemanjat terkemuka.

Sejak itu, ia telah memanjat lebih dari 150 bangunan menjulang di seluruh dunia, termasuk Burj Khalifa Dubai – gedung tertinggi di dunia – Menara Eiffel dan Jembatan Golden Gate San Francisco.

Baca juga: Dituduh Buat Klaim Palsu Soal Penaklukkan Puncak Everest, Pendaki India Buktikan Kemampuannya

Dia telah ditangkap beberapa kali.

Dia memanjat tanpa alat pengaman, hanya menggunakan tangan kosong, sepasang sepatu panjat, dan sekantong kapur bubuk untuk menyeka keringat.

Pada Oktober 2018, ia ditangkap setelah memanjat Menara Salesforce London setinggi 202 meter – sebelumnya Menara Heron – tanpa tali atau peralatan keselamatan lainnya.

Pada September 2019, Robert ditahan oleh polisi Jerman setelah memanjat gedung bertingkat tinggi di Frankfurt.

Robert, yang saat itu berusia 57 tahun, membutuhkan waktu 20 menit untuk mendaki gedung Skyper setinggi 153 meter di jantung ibu kota keuangan Jerman.

Baca juga: Es di Pegunungan Alpen Swiss Longsor, 2 Pendaki Tewas

Robert termasuk salah satu pendaki terhebat dalam sejarah dan mengklaim bahwa fokus yang luar biasa adalah rahasia kemampuannya.

“Dalam permainan saya ada kehidupan di satu sisi, kematian di sisi lain.” Pilihannya sederhana: "Ini takut atau fokus," kata Robert pada April.

Dia mengaku sempat merasakan takut sebelum mendaki. Tapi begitu jarinya menyentuh pegangan pertama, ketakutannya menguap.

“Saya menjadi orang yang berbeda (dan) memasuki dunia lain.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com