Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertempuran Kirgistan Vs Tajikistan Tewaskan 36 Orang

Kompas.com - 18/09/2022, 16:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BISHKEK, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan Kirgistan mengatakan pada Minggu (18/9/2022), sedikitnya 36 orang telah tewas dalam pertempuran pasukan Kirgistan vs Tajikistan di wilayah perbatasan baru-baru ini.

"Jumlah korban tewas akibat konflik bersenjata di wilayah Batken (Kyrgyz) adalah 36 orang dan 134 orang lainnya terluka,” kata Kementerian Kesehatan Kirgistan dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Kesehatan Kirgistan sebelumnya melaporkan jumlah korban tewas dalam pertempuan Kirgistan dan Tajikistan mencapai 24 orang.

Baca juga: Pertempuran Kirgistan Vs Tajikistan Tewaskan 24 Orang dan Lukai 87 Korban

Kementerian Dalam negeri Tajikitan sebelumnya mengatakan pada Sabtu (17/9/2022), bahwa ada warga sipil yang tewas dalam bentrokan dengan negara tetangga, tetapi tidak memberikan angka.

Kedua belah pihak sebenarnya telah menyetujui gencatan senjata pada Jumat (16/9/2022).

Tetapi sejak itu, mereka malah saling menuduh melanggarnya.

Otoritas perbatasan Kirgistan pada Minggu pagi melaporkan bentrokan telah mereda, tidak seperti pada hari Sabtu.

"Pimpinan negara mengambil semua langkah untuk menstabilkan situasi, mencegah upaya eskalasi dengan cara damai," kata otoritas perbatasan, sebagaimana dikutip dari Kantor berita AFP.

Pada Sabtu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta pemimpin kedua belah pihak untuk terlibat dalam dialog untuk gencatan senjata permanen.

Baca juga: Bentrok Perbatasan Pecah, Tajikistan dan Kirgistan Saling Tuding Pakai Senjata Berat

Sengketa perbatasan telah melanda republik-republik bekas Soviet itu. Kini sekitar setengah dari perbatasan mereka yang sepanjang 970 kilometer (600 mil) masih harus dibatasi.

Baik Kirgistan dan Tajikistan adalah bagian dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Rusia, tetapi mereka sering bentrok.

Pemerintah Rusia telah mendesak kedua negara untuk mengurangi ketegangan dan mengatakan siap membantu mereka menemukan solusi "jangka panjang" untuk masalah perbatasan.

Pada 2021, bentrokan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara kedua belah pihak menewaskan sedikitnya 50 orang dan menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih besar.

Baca juga: Sebelum Temui Jokowi, Putin Akan Bertolak ke Tajikistan dan Turkmenistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com