Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik di Indonesia Disorot Media Asing: Ada Risiko Protes Massal

Kompas.com - 03/09/2022, 15:16 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah media asing turut memberitakan harga BBM naik di Indonesia pada Sabtu (3/9/2022) sore.

Salah satunya, yakni Kantor berita Reuters yang berkantor pusat di London, Inggris.

Pada Sabtu sore, Reuters menerbitkan artikel berjudul “Indonesia hikes fuel prices to rein in ballooning subsidies” di situs web mereka.

Baca juga: Jokowi ke Media Asing: Ingin Tesla Produksi Mobil Listrik di Indonesia

Di dalam artikel itu, dijelaskan bahwa Pemerintah Indonesia menaikkan harga BBM bersubsidi sekitar 30 persen pada hari ini.

Disebutkan Reuters, kebijakan ini diambil saat Pemerintah Indonesia berupaya untuk mengendalikan subsidi BBM yang menggelembung, meskipun ada risiko protes massal.

Reuters menulis harga BBM adalah masalah yang sensitif secara politik di Indonesia dan perubahan tersebut akan memiliki implikasi besar bagi rumah tangga dan usaha kecil.

Sebab, BBM bersubsidi menyumbang lebih dari 80 persen dari penjualan perusahaan minyak milik negara Pertamina.

Kenaikan harga BBM di Indonesia terakhir terjadi pada 2014, beberapa bulan setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjabat, yang bertujuan untuk membebaskan ruang fiskal.

Hal itu, disebutkan Reuters, memicu protes di seluruh Nusantara.

Dilaporkan bahwa mulai pukul 14.30 (0730 GMT), harga bensin bersubsidi (pertalite) di Indonesia naik menjadi Rp 10.000 per liter dari Rp 7.650, sedangkan solar bersubsidi akan naik menjadi Rp 6.800 per liter dari Rp 5.150.

Baca juga: Jokowi Bilang ke Media Asing: Putin dan Xi Akan Hadiri KTT G20 di Bali

Presiden Jokowo mengatakan keputusan untuk menyesuaikan harga BBM adalah keputusan yang sulit dan merupakan "pilihan terakhirnya".

Anggaran subsidi di Indonesia dilaporkan telah meningkat tiga kali lipat pada tahun 2022 menjadi 502 triliun rupiah (34 miliar dollar AS) dari anggaran awalnya, didorong oleh kenaikan harga minyak dunia dan depresiasi mata uang rupiah.

Media berbahasa Inggris yang berbasis di Singapura, The Straits Times, juga memberitakan harga BBM naik di Indonesia pada Sabtu sore.

Dalam artikel berjudul “Indonesia hikes fuel prices by 30% to rein in ballooning subsidies”, The Strait Times menjelaskan bahwa Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia masih membutuhkan lebih banyak uang meskipun harga BBM telah dinaikkan, yang besarnya tergantung pada harga minyak mentah internasional.

“Kami sedang memantau dampak (dari kebijakan tersebut) terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi,” kata Sri Mulyani.

Dia menambahkan bahwa pemerintah Indonesia akan memberikan bantuan tunai kepada masyarakat miskin untuk meredam dampak harga BBM naik.

Baca juga: Sorotan Media Asing atas Keputusan Kominfo RI Blokir Yahoo, PayPal, hingga Dota

Farah Chaerunniza Presiden Jokowi mengatakan pemerintah masih mengkalkulasi rencana harga baru BBM bersubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com