Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Pertama Kalinya Taiwan Tembak Jatuh Drone China

Kompas.com - 02/09/2022, 09:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com - Militer Taiwan untuk pertama kalinya menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak sipil tak dikenal yang memasuki wilayah udaranya di dekat sebuah pulau kecil di lepas pantai China pada Kamis (1/9/2022).

Dilansir Reuters, hal ini dilakukan setelah pemerintah Taiwan berjanji akan mengambil tindakan keras untuk menangani peningkatan penyusupan semacam itu.

China, yang mengeklaim Taiwan sebagai miliknya, telah mengadakan latihan militer di sekitar pulau itu sejak awal bulan lalu sebagai reaksi atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei.

Baca juga: Taiwan Siap Serang Balik jika China Masuki Wilayahnya

Pemerintah Taiwan telah mengatakan tidak akan memprovokasi atau meningkatkan ketegangan, tetapi baru-baru ini sangat marah dengan drone China yang berdengung di pulau-pulau yang dikendalikan Taiwan di dekat pantai China.

Komando pertahanan untuk Kinmen, sekelompok pulau yang dikendalikan Taiwan di seberang kota Xiamen dan Quanzhou di China, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian pertahanan Taiwan bahwa pesawat tak berawak itu memasuki ruang udara terbatas di atas Lion Islet tepat setelah tengah hari.

Pasukan di pulau itu mencoba memperingatkannya tetapi tidak berhasil, jadi mereka menembaknya jatuh, dengan puing-puingnya masuk ke ke laut.

Baca juga: Taiwan Tembak Jatuh Drone di Lepas Pantai China, Dekat Pulau Kecil

Taiwan menembakkan tembakan peringatan ke pesawat tak berawak untuk pertama kalinya pada hari Selasa (30/8/2022) tak lama setelah Presiden Tsai Ing-wen memerintahkan militer untuk mengambil "tindakan balasan yang kuat" terhadap apa yang disebutnya provokasi China.

Kementerian luar negeri China menolak keluhan Taiwan tentang pesawat tak berawak, dan menyebutnya tidak ada.

Chiu Chui-cheng, wakil kepala Dewan Urusan Daratan Taiwan yang membuat kebijakan China, mengatakan kepada wartawan di Taipei bahwa Taiwan memiliki otoritas hukum untuk mengambil "langkah-langkah pertahanan yang diperlukan", karena pesawat China tidak diizinkan masuk ke wilayah udara Kinmen.

Langkah-langkah itu termasuk memaksa pesawat untuk pergi atau mendarat, katanya.

Baca juga: Taiwan Tak Segan Serang Balik jika Pasukan China Masuk Wilayahnya

Berbicara kepada angkatan bersenjata sebelumnya pada hari Kamis, Tsai mengatakan China menggunakan pesawat tak berawak dan taktik "zona abu-abu" lainnya untuk mencoba mengintimidasi Taiwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com