Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbandingan Militer China vs Taiwan, Bagaimana Taipei Mempertahankan Diri dari Beijing?

Kompas.com - 03/08/2022, 00:17 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber DW, BBC

BEIJING, KOMPAS.com - Ketua DPR AS Nancy Pelosi tiba di Taiwan pada Selasa (2/8/2022) dalam kunjungan kontroversial untuk menunjukkan komitmen kuat Washington terhadap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri, yang dipandang China sebagai bagian dari wilayahnya.

Baca juga: [BREAKING NEWS] Ketua DPR AS Nancy Pelosi Mendarat di Taiwan

Nancy Pelosi adalah pejabat tertinggi AS setelah Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, yang juga merupakan pengkritik vocal China selama beberapa dekade.

Rencana kunjungan telah membuat marah China, yang baru-baru ini meningkatkan patroli agresif mereka dan penerbangan di zona pertahanan udara Taiwan, sambil sering melakukan latihan militer.

Bagaimana perbandingan militer China vs Taiwan, mampukah Taipei mempertahankan diri melawan Beijing?

Baca juga: Taiwan Sudah Siapkan Tempat Perlindungan dari Kemungkinan Serangan Udara China


Perbandingan militer China vs Taiwan

Menurut data The Military Balance 2022 IISS yang dikutip dari BBC, dalam konfrontasi militer apa pun, angkatan bersenjata China jelas mengerdilkan angkatan bersenjata Taiwan.

China membelanjakan lebih dari negara mana pun, kecuali AS, untuk sistem pertahanan dan dapat memanfaatkan sejumlah besar kemampuan, mulai dari kekuatan angkatan laut hingga teknologi rudal, pesawat terbang, dan serangan dunia maya.

Sebagian besar kekuatan militer China difokuskan di tempat lain tetapi, secara keseluruhan dari personel aktif misalnya, ada ketidakseimbangan besar antara jumlah tentara China dan Taiwan.

China

Total Pasukan Aktif  : 2.035.000 (pasukan darat, laut, udara dan cadangan)
Tank                        : 5.400
Pesawat Tempur      : 3.227+
Kapal Selam             : 59
Kapal Angkatan laut : 86 (hanya kelas kombatan permukaan utama saja)
Artileri                      : 9.834+

Taiwan

Total Pasukan Aktif  : 169.000 (pasukan darat, laut, udara dan cadangan)
Tank                        : 650
Pesawat Tempur      : 504+
Kapal Selam             : 4
Kapal Angkatan laut : 26 (hanya kelas kombatan permukaan utama saja)
Artileri                     : 2.093

Baca juga: Dukung China, Rusia Kecam Rencana Kunjungan Ketua DPR AS ke Taiwan

Menurut laporan DW, beberapa pakar barat memperkirakan dalam konflik terbuka Taiwan setidaknya dapat memperlambat serangan China, mencoba mencegah pendaratan pantai oleh pasukan amfibi China, dan melancarkan serangan gerilya sambil menunggu bantuan dari luar.

Bantuan itu bisa datang dari AS yang menjual senjata ke Taiwan. Walaupun beberapa ahli, menilai tentara China lebih kuat daripada kekuatan yang dapat dibawa oleh pendukung Taiwan, seperti AS atau Jepang, ke wilayah tersebut.

Meski demikian, itu tidak berarti Taiwan akan sama sekali tidak berdaya melawan kemungkinan serangan China.

“Strategi landak" Taiwan

Potensi risiko invasi China membayangi Taiwan selama beberapa dekade, sehingga memberinya waktu cukup lama untuk mengembangkan sistem pertahanan canggih yang sesuai dengan geografinya.

Baca juga: AS Kerahkan 4 Kapal Perang di Timur Taiwan Saat Pelosi Menuju Taipei

Untuk menghadapi kekuatan raksasa seperti China, Taiwan telah mengadopsi metode perang asimetris yang dikenal sebagai "strategi landak”. Tujuan untuk membuat invasi menjadi sangat sulit dan mahal bagi musuh.

Taiwan telah menumpuk persediaan besar senjata dan amunisi anti-udara, anti-tank, dan anti-kapal. Termasuk kendaraan udara tak berawak (UAV) dan amunisi murah seperti rudal jelajah pertahanan pantai bergerak (CDCM), yang memiliki kapasitas untuk menghancurkan kapal angkatan laut dan peralatan angkatan laut China yang mahal.

Halaman:

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com