Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

84 Orang Ditangkap atas Kasus Pemerkosaan Berkelompok di Tengah Syuting Video di Afrika Selatan

Kompas.com - 02/08/2022, 22:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

 

KRUGERSDORP, KOMPAS.com - Lebih dari 80 orang dihadapkan ke pengadilan di Afrika Selatan pada Senin (1/8/2022) atas kasus pemerkosaan berkelompok di bawah todongan senjata terhadap delapan model, saat mereka merekam video musik di dekat tambang emas ilegal.

Sekelompok pria bersenjata memaksa masuk ke dalam lokasi syuting video musik di dekat tempat pembuangan tambang di Krugersdorp, sebuah kota kecil di barat Johannesburg, pada Kamis (28/7/2022).

Baca juga: Terungkap Zat Beracun dalam Darah 21 Remaja yang Tewas secara Misterius di Bar Afrika Selatan

Mereka kemudian memperkosa delapan wanita muda, yang menjadi model dalam video musik tersebut dengan ancaman senjata.

Tindakan kriminal ini yang mengejutkan Afrika Selatan, yang diketahui memiliki salah satu tingkat kejahatan tertinggi di dunia.

"Apa yang terjadi di Krugersdorp mempermalukan bangsa," kata Menteri Kepolisian Bheki Cele pada konferensi pers pada Senin (1/8/2022), menambahkan beberapa korban akan menderita konsekuensi jangka panjang.

“Beberapa dari luka itu permanen terhadap anak-anak itu.”

Geng menyerang kru dan pemain saat mereka menurunkan peralatan dan mempersiapkan set, menurut polisi.

Polisi menyalahkan imigran ilegal yang bekerja di tambang – yang dikenal secara lokal sebagai Zama Zama – dan menangkap 84 orang selama penggerebekan di daerah tersebut.

Baca juga: Terungkap Zat Beracun dalam Darah 21 Remaja yang Tewas secara Misterius di Bar Afrika Selatan

Dua tersangka lagi tewas dalam baku tembak dengan polisi dan yang ketiga terluka dan dibawa ke rumah sakit setempat, kata polisi.

Pada Senin (1/8/2022), mereka yang ditahan mulai muncul di pengadilan dengan tuduhan memasuki negara itu secara ilegal dan memiliki barang curian.

Kepala Polisi Nasional Fannie Masemola mengatakan penyelidikan akan dilakukan jika para tersangka terkait dengan pemerkosaan.

Belum ada seorang pun yang didakwa atas serangan seksual tersebut.

Sekelompok kecil demonstran berkumpul di luar pengadilan menuntut keadilan yang cepat.

Beberapa memegang papan bertuliskan “Tidak ada jaminan bagi pemerkosa”, “Apakah saya selanjutnya?” dan “Tubuh saya bukan TKP”.

Kekerasan seksual tersebut telah memicu perdebatan tentang apakah akan memperkenalkan kebiri kimia untuk pemerkosa.

Baca juga: Terungkap Zat Beracun dalam Darah 21 Remaja yang Tewas secara Misterius di Bar Afrika Selatan

Tekanan juga ditujukan kepada Menteri Kepolisian negara itu, dengan kritikus berpendapat bahwa lembaga penegak hukum tidak siap untuk mengatasi kejahatan di negara itu, yang memiliki beberapa tingkat pembunuhan tertinggi di dunia dan baru-baru ini dilanda rentetan penembakan mematikan.

Dalam buletin mingguannya, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan "tindakan kebrutalan yang mengerikan adalah penghinaan terhadap hak perempuan dan anak perempuan untuk hidup dan bekerja dalam kebebasan dan keamanan".

Dia juga menyatakan "pemerkosa tidak memiliki tempat di masyarakat kita".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com