Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otoritas Boneka Rusia Bentuk Komisi Pemilihan, Gelar Referendum Gabung Moskwa

Kompas.com - 24/07/2022, 11:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNBC

KHERSON, KOMPAS.com – Otoritas boneka Rusia di wilayah Kherson, Ukraina, mengumumkan akan membentuk komisi pemilihan.

Komisi pemilihan tersebut akan bertanggung jawab dan menggelar pemilihan serta referendum di wilayah yang diduduki Rusia tersebut.

Wakil Kepala Pemerintahan Kherson yang dipasang Rusia, Yekaterina Gubareva, mengatakan bahwa hasil referendum akan menjadi penyatuan wilayah tersebut dengan Rusia.

Baca juga: Gedung Putih Ungkap Rencana Rusia Caplok Ukraina, Ini Strateginya

Laporan tersebut diwartakan oleh kantor berita negara Rusia, RIA, sebagaimana dilansir Al Jazeera, Minggu (24/7/2022).

“Tanah Novorossia dikembangkan di bawah Catherine II,” ujar Gubareva di Telegram.

“Kemudian menjadi wild field setelah perang Rusia-Turki. Tidak ada orang, tidak ada jalan. Sama sekali tidak ada. Beberapa abad kemudian, sejarah berulang,” sambung Gubareva.

Dia mengeklaim, pihaknya tengah membangun sebuah peradaban di wilayah tersebut paca-runtuhnya Uni Soviet.

Baca juga: Giliran Ukraina Serang Posisi Rusia di Kota Kherson

“Sejak tahun 1991 secara metodis telah kehilangan memori sejarah, industri, dan masa depan. Referendum adalah kesempatan kami untuk keluar dari wild field,” tutur Gubareva.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Gedung Putih AS mengklaim pihaknya memiliki informasi terperinci soal upaya Rusia yang akan mencaplok lebih banyak wilayah Ukraina.

Prediksi tersebut disampaikan oleh Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional John Kirby, Selasa (19/7/2022).

Kirby menuturkan, saat ini para pejabat Rusia sedang meninjau beberapa upaya untuk mencaplok sejumlah wilayah Ukraina, termasuk Kherson, Donetsk, dan Luhansk.

Baca juga: Ukraina Terkini: Warga Kota Enerhodar Diminta Tak Tutupi Keberadapan Pasukan Rusia

Mereka, lanjut Kirby, akan memasang pejabat boneka untuk menggelar referendum palsu guna bergabung dengan Rusia.

Hasil referendum tersebut akan digunakan sebagai dasar bagi Rusia untuk mencaplok wilayah tersebut.

Langkah-langkah yang dijelaskan Kirby mirip dengan yang dilakukan oleh Rusia pada 2014 ketika mencaplok Crimea.

Baca juga: Pelabuhan Odessa Diserang Usai Ekspor Gandum Ukraina Dibuka, Zelensky: Rusia Selalu Langgar Perjanjian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com