Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Putih Ungkap Rencana Rusia Caplok Ukraina, Ini Strateginya

Kompas.com - 20/07/2022, 10:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Gedung Putih mengatakan, pihaknya memiliki informasi terperinci yang menguraikan upaya Rusia untuk mencaplok lebih banyak wilayah Ukraina.

Upaya tersebut termasuk memaksa penduduk untuk mengajukan kewarganegaraan Rusia, menjadikan rubel sebagai mata uang resmi, dan mengontrol jaringan telekomunikasi.

Prediksi tersebut disampaikan oleh Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional John Kirby, sebagaimana dilansir CNBC, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Ukraina Tetapkan Target Waktu Bisa Menang Lawan Rusia dalam Perang

Kirby menuturkan, para pejabat Rusia sedang meninjau beberapa upaya untuk mencaplok sejumlah wilayah Ukraina, termasuk Kherson, Donetsk, dan Luhansk.

Mereka akan memasang pejabat boneka untuk menggelar referendum palsu guna bergabung dengan Rusia. Hasil referendum tersebut akan digunakan sebagai dasar mencaplok wilayah tersebut.

Langkah-langkah yang dijelaskan Kirby mirip dengan yang dilakukan oleh Rusia pada 2014 ketika mencaplok Crimea.

Kirby mengatakan, hal tersebut sengaja dia bocorkan guna mengirim sinyal kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa AS mengetahui rencananya.

Baca juga: Putin: Kami Akan Memfasilitasi Ekspor Gandum Ukraina, tapi...

Kirby menambahkan, jika Rusia melanjutkan rencananya untuk mencaplok wilayah Ukraina, maka Moskwa akan semakin terisolasi dari tataran global.

“Kami hanya ingin menjelaskan kepada orang-orang Amerika apa yang kami lihat dan membuatnya sangat jelas kepada Putin bahwa tidak ada yang tertipu olehnya,” kata Kirby.

“Kami akan mengawasi ini dengan cermat. Kami juga akan terus membocorkan rencana Rusia sehingga dunia tahu bahwa setiap pencaplokan yang dimaksudkan adalah direncanakan, ilegal, dan tidak sah,” sambung Kirby.

Kirby melanjutkan, Kremlin meletakkan dasar untuk pencaplokan dengan mendirikan cabang bank Rusia untuk menetapkan rubel sebagai mata uang resmi dan merilis paspor Rusia.

Baca juga: Putin Tiba di Iran dalam Kunjungan Langka ke Luar Negeri Pasca Invasi ke Ukraina, Ini Agendanya

Dia berujar, AS akan mengumumkan paket bantuan militer lain ke Ukraina pekan ini.

Paket tersebut akan mencakup sistem roket canggih dengan mobilitas tinggi, tambahan sistem peluncur roket ganda, dan amunisi artileri.

“Militer Ukraina akan bekerja untuk merebut kembali wilayah itu. Rakyat Ukraina akan melawan kontrol Rusia dan berusaha mengusir Rusia seperti yang telah mereka lakukan,” tutur Kirby.

Baca juga: Apakah Sanksi ke Rusia atas Perang di Ukraina Berhasil? Ini Kata Para Menteri Uni Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com