Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Gelombang Panas Eropa, 500 Orang Tewas akibat Suhu Ekstrem di Spanyol

Kompas.com - 21/07/2022, 07:28 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

MADRID, KOMPAS.com - Perdana Menteri Spanyol mengatakan, lebih dari 500 orang tewas selama gelombang panas 10 hari saat Eropa menghitung dampak dari rekor periode suhu ekstrem.

Para pengunjuk rasa perubahan iklim mengatakan, cuaca yang terik harus menjadi peringatan bagi benua itu.

"Ini tidak ada hubungannya dengan ideologi, tetapi dengan kenyataan, dengan keadaan darurat iklim yang dialami planet ini," kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Rabu (20/7/2022).

Baca juga: Bumi Memanas, Ini Lokasi Terpanas di 7 Benua yang Capai Suhu Sekitar 50 Derajat Celsius

Berbicara dengan latar belakang pohon-pohon hangus dan tanah yang terbakar di wilayah timur laut Zaragoza yang terkena dampak parah, dia mendesak orang-orang untuk berhati-hati.

Sanchez mengutip angka yang dirilis oleh Institut Kesehatan Carlos III, yang memperkirakan jumlah kematian terkait panas berdasarkan jumlah kematian berlebih dibandingkan dengan rata-rata tahun-tahun sebelumnya.

Lembaga tersebut telah menekankan angka-angka ini adalah perkiraan statistik dan bukan catatan resmi.

Sementara itu, petugas pemadam kebakaran Yunani mulai melihat kemajuan setelah dua hari bertempur melawan kebakaran hutan yang berkobar di pinggiran gunung di utara Athena, yang memaksa ratusan orang mengungsi, kata seorang pejabat.

"Sebagian besar api sudah berkurang," kata juru bicara pemadam kebakaran Yiannis Artopios kepada wartawan.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Ukraina Tetapkan Target Waktu Perang | 1.000 Orang Tewas akibat Gelombang Panas


Yunani telah terhindar dari gelombang panas terik yang dialami di Eropa barat, tetapi api yang diembuskan oleh angin kencang mengancam pinggiran kota Penteli, Pallini, Anthousa, dan Gerakas, rumah bagi puluhan ribu orang.

“Api membakar punggung kami, kami pergi tepat waktu. Seandainya kami tinggal 30 detik lagi, itu akan membakar kami,” kata seorang warga Pallini yang kehilangan mobilnya akibat kobaran api kepada televisi ERT.

“Otoritas perlindungan sipil terlambat memberi tahu kami,” katanya.

Di Perancis, petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikan dua kobaran api di dekat kota barat daya Bordeaux.

Suhu lebih dari 40 derajat Celsius selama beberapa hari sebelumnya telah menyebabkan kesengsaraan bagi jutaan orang dan memecahkan rekor panas.

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, Inggris Rasakan Sengatan Panas 40 Derajat Celcius

Udara yang lebih dingin menyapu pada Rabu (20/7/2022), membawa bantuan kepada orang-orang dari Portugal ke Inggris.

Meski begitu, ribuan petugas pemadam kebakaran terus mengatasi kebakaran yang terjadi di beberapa negara setelah berbulan-bulan kondisi seperti kekeringan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com