TOKYO, KOMPAS.com - Ketika Akie Matsuzaki menikah dengan Shinzo Abe, yang kemudian menjadi ajudan politik, pada tahun 1987, ia adalah anggota partai politik yang berbasis di Tokyo.
Namun lebih dari tiga dekade pernikahan, termasuk sembilan tahun sebagai ibu negara Jepang, dia dikenal bukan sosok politik konvensional.
Dilansir CNN, di Jepang, Akie Abe terkenal karena pandangannya yang blak-blakan dan progresif.
Tidak seperti pendahulunya, ia menolak untuk tinggal di Sha Down suaminya. Sebaliknya, acara sosialita menayangkan peran publiknya dalam gaya yang lebih aktif, seperti first lady Amerika.
Akie Abe, saat ini berusia 60 tahun, menjadi janda pada hari Jumat (8/7/2022) setelah suaminya, mantan Perdana Menteri Jepang ditembak mati.
Tapi Akie Abe tampak tabah dan tenang ketika muncul di depan umum.
Pada hari Selasa (12/7/2022), ia akan mengadakan pemakaman pribadi, untuk diikuti dengan upacara yang lebih besar pada tanggal berikutnya.
Setelah pengunduran diri Abe sebagai Perdana Menteri pada Desember 2020, Akie Abe memudar dari video publik.
Sekarang dia telah didorong kembali ke sorotan, dan bangsa Jepang sekali lagi akan melihat kepadanya saat berduka atas kematian suaminya.
Baca juga: Jasa Shinzo Abe
"Peran Akie Abe sebagai ibu negara tentu saja tidak seperti banyak pendahulunya," kata Tobias Harris, seorang senior di Pusat Kemajuan Amerika di Asia.
"Dukungannya untuk tujuan progresif, jalan bebas roda dan kepercayaan diri ceria membuatnya disukai masyarakat Jepang," tambahnya.
Pandangan progresifnya kadang-kadang tampak bertentangan dengan nilai-nilai yang lebih konservatif.
Akie Abe sempat menjadi advokat vokal untuk hak LGBTQ, bergabung dengan parade kebanggaan gay di Tokyo pada 2014.
Dia juga mendukung penggunaan ganja medis, setelah berpose untuk foto di ladang ganja yang luas pada tahun 2015.
Akie Abe juga terlibat dalam kontroversi sesekali, termasuk skandal atas kesepakatan penjualan tanah yang melibatkan sekolah nasionalis yang dia miliki.
Baca juga: Lelucon Berujung Misinformasi, Hideo Kojima Dikira Pembunuh Shinzo Abe