Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panzerhaubitze 2000, Senjata Berat Pertama dari Jerman Akhirnya Tiba di Ukraina

Kompas.com - 22/06/2022, 11:36 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber DW

KYIV, KOMPAS.com - Ukraina mengatakan bahwa pengiriman pertama howitzer Jerman dan senjata berat lainnya telah tiba di Ukraina. Pemerintah di Berlin pun menerbitkan daftar lengkap bantuan militer yang dikirim atau dijanjikan ke Kyiv.

“Pengiriman pertama senjata berat yang dijanjikan oleh pemerintah Jerman telah tiba di Ukraina,” kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov pada Selasa (21/6/2022) sebagaimana dilansir DW.

Baca juga: Punya Hubungan Historis dengan Rusia, Afrika Tak Beri Apa yang Ukraina Minta

Senjata-senjata itu akhirnya datang setelah Kyiv berulang kali menyerukan bahwa pihaknya memerlukan senjata dan amunisi yang lebih baik, karena berusaha menahan serangan militer Rusia di Ukraina timur.

Panzerhaubitze 2000 'akhirnya' bagian dari gudang senjata Ukraina

Howitzer yang dapat bergerak otomatis, Panzerhaubitze 2000, adalah senjata berat pertama yang dikirim oleh Jerman untuk tiba di Ukraina.

Pada Mei, Berlin berjanji untuk mengirim tujuh sistem artileri, menambah lima howitzer yang dijanjikan oleh Belanda.

Panzerhaubitze 2000 adalah beberapa senjata artileri paling kuat dalam persediaan militer Jerman. Howitzer ini dapat mencapai target yang terletak hingga 40 kilometer (25 mil) jauhnya.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov memuji timpalannya dari Jerman Christine Lambrecht dan Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren atas pengiriman tersebut.

"Panzerhaubitze 2000 akhirnya menjadi bagian dari persenjataan howitzer 155 mm artileri Ukraina," tulis Reznikov di Twitter.

Dia menyebut pengiriman itu sebagai "contoh kerja sama internasional dalam mendukung Ukraina."

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-118 Serangan Rusia ke Ukraina, Lituania Makin Terseret Konflik, Kota Lysychansk Hancur

Apa lagi yang dikirim Jerman?

Di saat yang sama, Pemerintah Jerman menerbitkan daftar lengkap pertama yang menunjukkan baik peralatan yang dikatakan telah dikirim ke Ukraina, dan yang telah dijanjikan tetapi masih dalam pengaturan.

Selain pengiriman tujuh howitzer baru-baru ini, Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan pihaknya juga telah mengirim bantuan senjata ke Ukraina berupa 14.900 ranjau anti-tank, 500 rudal pertahanan udara STINGER dan 2.700 rudal anti-pesawat.

Selain itu, Jerman telah memasok Ukraina dengan 16 juta butir amunisi untuk pistol serta 100.000 granat tangan, untuk menyebutkan beberapa keperluan yang paling menonjol dalam daftar.

Dalam daftar pasokan yang tidak mematikan, Jerman telah menyediakan bahan termasuk: 175 kendaraan (termasuk truk, bus dan kendaraan off-road), 23.000 helm tempur, 10.000 kantong tidur, 1.200 tempat tidur rumah sakit dan 100 tenda. Jumlah dan jenisnya nya masih bisa bertambah.

Daftar Kementerian Pertahanan Jerman juga mencatat senjata dan amunisi yang dijanjikan pemerintah Jerman ke Ukraina, tetapi sedang dalam proses pengiriman.

Daftar senjata yang dijanjikan akan dikirimkan termasuk 30 tank "Gepard" (Cheetah) dan tiga peluncur roket ganda MARS II.

Baca juga: PM Luksemburg Kutuk Kekejaman Tak Masuk Akal di Ukraina

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com