KYIV, KOMPAS.com – Berita yang memuat pernyataan Presiden Ukraina soal Rusia yang telah menguasai sekitar 20 persen dari negaranya memuncaki daftar Populer Global kali ini.
Di bawahnya, ada artikel mengenai Menteri Jerman yang yakin bahwa ekonomi Rusia akan segera runtuh akibat invasi ke Ukraina.
Berita internasional Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni memuat pernyataan PBB yang menilai tak aka nada pemenang dalam perang Rusia-Ukraina.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Tanaman Terbesar di Dunia Sebesar Kota Depok | Covid-19 Korut Semakin Buruk
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman Populer Global sepanjang Jumat (3/6/2022) hingga Sabtu (4/6/2022) yang dapat disimak:
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis (2/6/2022) mengatakan, Rusia sudah menguasai sekitar seperlima dari negara pimpinannya.
Wilayah-wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia termasuk tanah-tanah yang diperoleh atas invasi Moskwa, semenanjung Crimea yang dicaplok, dan wilayah yang dikuasai oleh separatis dukungan Rusia.
"Hari ini, sekitar 20 persen wilayah kami berada di bawah kendali penjajah," kata Zelensky dalam pidatonya kepada anggota parlemen di Luksemburg, dikutip dari AFP.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Bentrokan Penambang Emas di Chad | Foto Lokasi Eril Mulai Masuk Sungai Aare
Jerman harus bekerja lebih keras untuk mengurangi ketergantungan energinya pada Rusia.
Meski begitu, sanksi Barat sebagai tanggapan atas invasi Moskwa ke Ukraina masih berdampak besar pada mesin perang Rusia.
Hal ini disampaikan Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck Kamis (2/6/2022), dilansir Reuters.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Lukisan Mona Lisa Dilempar Kue | Ibu di Rusia Selamatkan 2 Putranya di Ukraina
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada Jumat (3/6/2022), bahwa tidak akan ada pemenang dari invasi Rusia ke Ukraina ketika konflik memasuki hari ke-100 dan pasukan Moskwa menekan lebih dalam ke wilayah Donbass, Ukraina timur.
"Perang ini telah dan tidak akan memiliki pemenang. Sebaliknya, kami telah menyaksikan selama 100 hari apa yang hilang: nyawa, rumah, pekerjaan, dan prospek," kata Amin Awad, Asisten Sekretaris Jenderal dan Koordinator Krisis PBB untuk Ukraina, dalam sebuah pernyataan.
Tonggak sejarah itu terjadi ketika Kyiv mengumumkan Moskwa sekarang mengendalikan 20 persen wilayah Ukraina, termasuk Crimea dan sebagian Donbass yang direbut pada 2014.