Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Petugas Medis Texas yang Putrinya jadi Korban Penembakan, Mayat Putrinya Ditemukan saat Bantu Anak Lain

Kompas.com - 26/05/2022, 18:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Daily Mail

TEXAS, KOMPAS.com - Angel Garza, seorang ayah dan petugas medis terlatih, kehilangan putrinya yang berusia 10 tahun, Amerie, dalam penembakan di sekolah Texas

Dilansir Daily Mail, dia menemukan Amerie sudah meninggal dari sahabat putrinya sendiri, yang keluar dari sekolah dengan kondisi berlumuran darah namun masih hidup.

Angel awalnya mendekati gadis kecil itu dan bertanya di mana lukanya, tetapi lantas diberitahu bahwa dia tidak terluka: darahnya berasal dari sahabatnya yang ditembak mati di sebelahnya.

Nama sahabatnya itu adalah Amerie, putri Angel

Baca juga: Kisah Pahlawan Cilik dalam Penembakan SD di Texas, Gadis 10 Tahun Telepon 911 untuk Minta Bantuan, tetapi Ditembak

Sambil menangis dan mencengkeram potretnya di siaran langsung CNN, Angel bercerita dengan getir kepada Anderson Cooper dari CNN.

Ketika Angel Garza tiba di lokasi penembakan di sekolah Texas, insting pertamanya adalah membantu.

Sebagai seorang petugas medis terlatih, dia mendekati seorang gadis berusia 10 tahun yang baru saja keluar dari gedung dengan berlumuran darah dari kepala hingga ujung kaki dan bertanya di mana dia terluka.

Gadis itu menjelaskan bahwa dia tidak terluka: darahnya berasal dari sahabatnya yang ditembak mati di sebelahnya saat mencoba menelepon 911.

Angel menanyakan nama temannya. Dia menjawab: Amerie.

Saat itulah Angel menyadari bahwa darah yang dia lihat berasal dari putrinya sendiri, dan bahwa putrinya adalah salah satu dari 19 anak yang terbunuh dalam pembantaian itu.

Baca juga: Anak-anak SD Texas Pasca-Insiden Penembakan: Kami Sangat Takut

Dengan isak tangis kesedihan, Angel mengatakan Amerie baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 10 dan telah mendapatkan ponsel baru, yang dia gunakan untuk mencoba dan menelepon polisi ketika Salvador Ramos yang berusia 18 tahun menyerbu ke sekolah.

Tapi senapan AR-15 naas itu keburu meledak.

"Saya hanya ingin orang tahu bahwa dia meninggal saat mencoba menyelamatkan teman-teman sekelasnya. Dia hanya ingin menyelamatkan semua orang," tambahnya.

Dalam teror 90 menit yang dimulai sekitar pukul 11.30, Ramos menembak mati Amerie dan 18 teman sekelasnya, semuanya berusia di bawah 11 tahun.

Dua guru mereka: Irma Garcia dan Eva Mireles juga jadi sasaran.

Baca juga: Kronologi Penembakan Massal di SD Texas, Pelaku Kirim Peringatan Online, Sempat Baku Tembak dengan Polisi

Angel Garza menangis di luar Robb Elementary School di Uvalde, Texas, ketika dia memberi tahu Anderson Cooper tentang momen mengerikan saar mengetahui putrinya telah meninggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com