CHICAGO, KOMPAS.com – Seorang petugas kepolisian Chicago, Illinois, AS diduga menembak seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun yang tidak bersenjata.
Bocah tersebut diduga ikut serta dalam pembajakan mobil. Kini, bocah itu dalam kondisi serius tetapi stabil di rumah sakit setempat.
Dilansir Reuters, Jumat (20/5/2022), badan pengawas kepolisian Chicago yakni Kantor Akuntabilitas Polisi Sipil kota (COPA) tengah menyelidiki insiden penembakan tersebut.
Baca juga: Penembakan Buffalo: Biden Desak Semua Orang AS Tolak Gagasan Supremasi Kulit Putih
Inspektur Departemen Kepolisian Chicago David Brown mengatakan dalam konferensi pers pada Kamis (19/5/2022) bahwa departemen sepenuhnya bekerja sama dengan COPA.
Semua petugas yang terlibat dalam penembakan yang terjadi pada Rabu (18/5/2022) malam tersebut, sekarang sedang cuti administratif.
Brown mengatakan, sejumlah petugas awalnya mengejar kendaraan yang terlibat dalam pembajakan mobil kendaraan lain pada Selasa (17/5/2022).
Dalam insiden itu, polisi mengatakan bahwa empat tersangka mencuri mobil tersebut dengan seorang balita perempuan berusia 3 tahun di dalamnya.
Baca juga: Tersangka Penembakan Massal Bermotif Rasialis Undang Orang untuk Tinjau Rencana Serangannya
Ibu dari gadis itu diseret saat dia berpegangan pada kendaraan, yang membuat tulang selangkanya patah ketika dia jatuh.
Mobil itu ditinggalkan beberapa menit kemudian dan balita itu ditemukan tidak terluka.
Pada Rabu malam, polisi mencoba menghentikan kendaraan yang terlibat dalam pembajakan mobil itu.
Ketika mereka melakukannya, bocah laki-laki berusia 13 tahun tiba-tiba keluar dari dalam mobil dan melarikan diri. Petugas kemudian mengejarnya dengan berlari.
Baca juga: Terungkap Motif Pelaku Penembakan Massal di Gereja AS: Punya “Kebencian Terhadap Taiwan”
Brown menuturkan, seorang petugas menembak bocah itu ketika dia berbalik ke arah petugas. Bocah itu ditembak dengan satu tembakan.
Brown tidak mengatakan jika bocah itu ditembak dari belakang, seperti yang dilaporkan beberapa media lokal.
Penyelidik COPA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memiliki rekaman body cam dari petugas yang terlibat, bersama dengan rekaman dari kamera keamanan kota dan video yang disediakan oleh pihak ketiga.
COPA mengatakan, mereka tidak dapat merilis rekaman itu karena melibatkan anak di bawah umur.
Baca juga: Penembakan Massal di Gereja California AS, Pelaku Tembak Jemaat Lansia, Insiden Kedua Minggu Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.