Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-76 Serangan Rusia ke Ukraina, Kyiv Rebut Sejumlah Desa, Kemungkinan Serangan Rudal

Kompas.com - 11/05/2022, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-76 pada Selasa (10/5/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.

Ukraina mengatakan, pasukannya telah merebut kembali sejumlah desa dari tangan pasukan Rusia.

Berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-76, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Kyiv: 1,2 Juta Warga Ukraina Diusir Paksa dan Dikirim ke Rusia

Pertempuran

Pasukan Ukraina menggelar serangan balasan besar-besaran di timur laut negara itu yang dapat menandakan pergeseran momentum perang dan membahayakan kemajuan Rusia.

Pasukan Ukraina telah merebut kembali pemukiman Cherkaski Tyshky, Ruski Tyshki, Borshchova, dan Slobozhanske, di kantong utara Kharkiv dalam beberapa hari terakhir.

Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan, wilayah itu diserang 22 kali selama 24 jam sebelumnya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-75 Serangan Rusia ke Ukraina, Pidato Hari Kemenangan Putin dan Pertempuran di Timur

Ada kemungkinan besar serangan rudal di infrastruktur sipil dan militer di seluruh Ukraina, kata staf umum angkatan bersenjata Ukraina.

Di Kota Mariupol, pasukan Rusia melanjutkan serangan ke pabrik baja Azovstal, tempat para pejuang Ukraina yang tersisa bersembunyi. Seorang pejabat mengatakan, sedikitnya 100 warga sipil masih terjebak di sana.

Layanan darurat Ukraina melaporkan, semua kebakaran akibat serangan Rusia pada Senin (9/5/2022) di Odessa telah dipadamkan.

Baca juga: Buka Parade Kemenangan Perang Dunia II, Putin: Rusia Bela Tanah Air di Ukraina

Diplomasi dan sanksi

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock jadi pejabat tinggi Jerman pertama yang mengunjungi Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari.

Dia mengumumkan pembukaan kembali kedutaan Jerman di Kyiv dan mengatakan Ukraina harus menjadi anggota penuh Uni Eropa.

Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Presiden China Xi Jinping sepakat tentang pentingnya integritas teritorial Ukraina dalam percakapan telepon antara kedua pemimpin.

Baca juga: 3 Skenario Ukraina Menang Perang Lawan Rusia

Xi mengatakan kepada Macron bahwa konfrontasi antarblok akibat krisis Ukraina bisa menjadi ancaman yang lebih besar dan lebih tahan lama bagi perdamaian global.

Jepang akan memutuskan kapan dan bagaimana melarang impor minyak Rusia sambil mempertimbangkan kemungkinan dampak ekonomi.

Rusia tidak berencana untuk menutup kedutaan besar di Eropa sebagai tanggapan atas tindakan tidak bersahabat dari Barat.

Baca juga: Rentetan Kebakaran Terjadi di Rusia, Apakah Ukraina Memulai Serangan Sabotase Balasan?

Korban perang

PBB mengatakan, jumlah korban tewas di Ukraina sebenarnya jauh lebuh tinggi daripada angka resmi yang diumumkan yakni 3.381 jiwa.

Lebih dari 8 juta orang telah mengungsi dari Ukraina sejak dimulainya invasi, kata badan migrasi PBB.

Baca juga: PM Kanada Sebut Dunia Bertekad Putin Kalah Perang di Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com