Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abaikan Demo Besar-besaran Rakyat, Presiden Sri Lanka Tunjuk 17 Anggota Kabinet Baru

Kompas.com - 19/04/2022, 22:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

COLOMBO, KOMPAS.com - Presiden Gotabaya Rajapaksa menunjuk kabinet baru dengan 17 anggota pada Senin (18/4/2022), saat krisis Sri Lanka memicu gelombang demonstrasi besar-besaran setiap hari.

Kabinet kali ini tidak termasuk anggota keluarganya, yang diberhentikan setelah protes meletus atas penanganan pemerintah terhadap krisis ekonomi yang menghancurkan.

Kakak laki-laki presiden, Mahinda Rajapaksa, tetap menjadi perdana menteri.

Negara kepulauan berpenduduk 22 juta itu menderita pemadaman listrik berkepanjangan dan kekurangan bahan bakar dan obat-obatan, dipicu oleh penurunan tajam dalam cadangan devisanya.

Kondisi tersebut membuat negara pulau di Asia Selatan ini menghentikan impor kebutuhan pokok dan memicu gelombang demo ribuan orang di jalan-jalan.

Pemerintah Rajapaksa memulai pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) pada Senin (18/4/2022) untuk program pinjaman. Analis telah menandai ketidakstabilan politik sebagai risiko di Sri Lanka, untuk menemukan jalan keluar dari gejolak keuangan.

Baca juga: Sri Lanka Minta IMF Beri Bantuan Keuangan Mendesak

Utak-atik kabinet

Dihadapkan dengan meningkatnya kerusuhan rakyat, Rajapaksa membubarkan kabinetnya awal bulan ini.

Dia mengundang semua partai di parlemen untuk membentuk pemerintah persatuan, sebuah tawaran yang ditolak oleh kelompok oposisi dan anggota aliansi yang berkuasa.

"Tujuh belas menteri kabinet baru dilantik di hadapan Presiden Gotabaya Rajapaksa di Sekretariat Presiden pagi ini," demikian pernyataan dari kantor presiden sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Hanya lima dari anggota kabinet sebelumnya, yang dilantik lagi. Sementara sebagian besar portofolio lainnya dialokasikan untuk anggota partai Podujana Peramuna yang berkuasa di Sri Lanka.

"Portofolio Kabinet yang dipegang oleh Presiden dan Perdana Menteri tidak berubah," kata pernyataan itu.

Selain Mahinda Rajapaksa, tidak ada anggota keluarga lain di kabinet baru.

Dua saudara presiden lainnya, Basil dan Chamal Rajapaksa, dan putra perdana menteri, Namal Rajapaksa, adalah bagian dari kabinet yang dibubarkan, dan tidak diangkat kembali.

Baca juga: Sri Lanka Bangkrut, Harga Bensin Naik 10 Kali Lipat

Didesak mundur 

Ribuan warga Sri Lanka telah memprotes di luar kantor presiden di ibukota komersial Colombo selama lebih dari seminggu, meminta Rajapaksa mundur dari pemerintahan.

Salah urus ekonomi oleh pemerintah berturut-turut melemahkan keuangan publik Sri Lanka. Situasinya diperburuk oleh pemotongan pajak, yang diberlakukan oleh pemerintahan Rajapaksa segera setelah menjabat pada 2019.

Sektor-sektor utama ekonomi, khususnya pariwisata, kemudian terpukul oleh pandemi Covid-19. Kini pemerintah negara itu menyeret langkahnya mendekati IMF untuk meminta bantuan.

Pekan lalu, bank sentral negara itu mengatakan pihaknya secara sepihak menangguhkan pembayaran utang luar negeri, menggunakan cadangan devisanya yang kecil sekitar 1,93 miliar dollar AS (Rp 27,69 triliun) untuk mengimpor barang-barang penting sebagai gantinya.

Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Sri Lanka Bangkrut | amina wadud Wanita Pertama yang Pimpin Shalat Jumat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com