Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban Putin Ketika Ditanya Tak Bisakah Rusia Percepat Serangan Militer di Ukraina?

Kompas.com - 13/04/2022, 09:40 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menjelaskan pengaturan tempo serangan militer di Ukraina ditentukan oleh intensitas pertempuran dan Rusia akan bertindak sesuai dengan rencana.

Dia mengatakan hal itu dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko pada Selasa (13/4/2022).

“Saya sering mendapat pertanyaan seperti ini, 'tidak bisakah kami mempercepatnya?' Kami dapat. Tetapi, itu tergantung pada intensitas pertempuran dan bagaimanapun Anda mengatakannya, intensitas pertempuran secara langsung terkait dengan korban,” kata Presiden Rusia itu.

Baca juga: Ukraina Tangkap Sekutu Penting Putin, Tawarkan Pertukaran dengan Tahanan

“Tugas kami adalah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan selagi meminimalkan kerugian ini. Kami akan bertindak berirama, tenang, dan sesuai dengan rencana yang awalnya diusulkan oleh Staf Umum,” ungkap Putin, dilansir dari Russia Today (RT).

Dia menegaskan kembali bahwa tindakan Rusia di beberapa wilayah Ukraina dimaksudkan hanya untuk mengikat pasukan musuh dan melakukan serangan rudal dengan tujuan menghancurkan infrastruktur militer Ukraina, sehingga menciptakan kondisi untuk operasi yang lebih aktif di wilayah Donbass.

Dalam kesempatan itu, Putin menyampaikan terima kasih kepada tentara Rusia yang berperang di Ukraina atas pelayanan heroik ke tanah air dan untuk melindungi kepentingan Rusia.

Dia kemudian menuturkan bahwa konfrontasi dengan kekuatan yang dibawa oleh Barat di Ukraina dan konfrontasi dengan nasionalis radikal serta neo-Nazi di Ukraina tidak bisa dihindari dan itu hanya masalah waktu.

Baca juga: Biden Tuduh Pasukan Putin Lakukan Genosida di Ukraina

“Mereka sedang mempersiapkan dan menunggu waktu mereka. Dan, seperti yang telah saya katakan, kami tidak akan membiarkan mereka melakukan itu. Itulah logika tindakan kami,” kata Putin.

Dia menambahkan bahwa melihat tentara Ukraina mengenakan tambalan SS Galicia di wilayah Donbass hanya membuktikan bahwa keputusan operasi Rusia adalah benar atau akan ada lebih banyak lagi dari mereka.

Dijelaskan oleh RT, SS Galicia adalah sebuah divisi dari pasukan Nazi yang bertanggung jawab atas banyak pembantaian warga sipil Rusia, Yahudi, Ukraina, dan Polandia selama Perang Dunia II.

Dalam kesempatan jumpa pers tersebut, Putin juga mengulang kembali apa yang telah dia nyatakan dalam pesan awalnya pada 24 Februari ketika pasukan Rusia mulai melintasi perbatasan Ukraina.

“Tujuan kami adalah memberikan bantuan kepada orang-orang Donbass, yang merasakan ikatan yang tak terpisahkan dengan Rusia dan telah menjadi subjek genosida selama delapan tahun,” kata dia.

“Itulah caranya. Operasi berjalan sesuai rencana,” klaim Presiden Rusia.

Baca juga: 4 Syarat yang Diminta Rusia dari Ukraina jika Ingin Invasi Dihentikan Segera

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com