Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semakin Banyak Sanksi Ditujukan ke Putri Putin

Kompas.com - 09/04/2022, 07:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BRUSSEL, KOMPAS.com – Ada semakin banyak sanksi yang ditujukan ke putri Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menurut daftar resmi yang diterbitkan pada Jumat (8/4/2022) malam, Uni Eropa (UE) memasukkan dua putri Putin dan lebih dari 200 orang ke daftar hitam sebagai bagian dari paket sanksi terbaru atas perang Moskwa di Ukraina.

Mereka yang ada dalam daftar, yang juga termasuk 18 perusahaan, menghadapi penyitaan aset dan larangan bepergian di 27 negara Uni Eropa.

Baca juga: AS Pertimbangkan Beri Sanksi kepada 2 Putri Putin

Amerika Serikat (AS) dan Inggris diketahui telah memberikan sanksi lebih dulu kepada dua putri Putin, yakni Maria Vorontsova dan Katerina (atau Ekaterina) Tikhonova, masing-masing lahir pada 1985 dan 1986.

Ibu mereka adalah mantan istri pemimpin Rusia Lyudmila, yang perceraiannya dengan Putin diumumkan pada 2013.

Kremlin selama ini telah merahasiakan detail kehidupan putri-putri Putin.

Dilansir dari AFP, negara-negara anggota UE telah menyetujui penyertaan anak Putin awal pekan ini, tetapi daftar hitam mereka baru berlaku pada Jumat malam dengan publikasi di Jurnal Resmi Uni Eropa.

Sebanyak 217 orang ditambahkan ke daftar hitam Uni Eropa, termasuk keturunan Putin. Itu memperluas daftar yang dibuat terkait sanksi untuk Rusia menjadi total 1.091 orang.

Beberapa orang yang turut dimasukkan UE ke daftar penerima sanksi, yakni Herman Gref, kepala bank terbesar di Rusia, Sberbank; oligarki Oleg Deripaska yang memiliki pabrik senjata; juru bicara kementerian pertahanan Igor Konashenkov; lebih banyak anggota keluarga Rotenberg yang sangat kaya dan dekat dengan Putin; dan para anggota administrasi politik yang menjalankan kantong-kantong separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur.

Baca juga: Siapa Anak Putin dan Kenapa Jadi Target Sanksi Rusia dari AS?

"Kami sekali lagi memperkuat daftar sanksi kami dan menambahkan lebih banyak orang dari politik, sektor bisnis, dan mereka yang terlibat dalam kegiatan propaganda, bersama dengan lebih banyak entitas dari sektor keuangan, industri militer dan transportasi," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell dalam sebuah penyataan, dilansir dari AFP.

“Kami menargetkan Kremlin, elit politik, dan ekonomi yang mendukung perang Putin di Ukraina. Tujuan sanksi kami adalah untuk menghentikan perilaku tentara Rusia yang sembrono, tidak manusiawi, dan agresif dan menjelaskan kepada para pembuat keputusan di Kremlin bahwa agresi ilegal mereka harus dibayar mahal," tambah dia.

Uni Eropa mengatakan putri Putin yang bernama Vorontsova ada dalam daftar karena dia adalah salah satu pemilik Nomenko, sebuah perusahaan yang terlibat dalam proyek investasi swasta terbesar Rusia dalam perawatan kesehatan.

Vorontsova dengan demikian dianggap mendapat manfaat dari pemerintah Rusia dan terlibat dalam sektor yang memberikan pendapatan.

Daftar Uni Eropa memasukkan saudara perempuannya, Tikhonova, karena dia dianggap saat ini mengepalai inisiatif pengembangan Innopraktika, yang didanai oleh perusahaan-perusahaan penting Rusia yang direkturnya adalah anggota lingkaran dalam oligarki yang dekat dengan Presiden Putin.

Baca juga: Uni Eropa Janji Percepat Upaya Ukraina Jadi Anggota

Tikhonova juga terlihat mendapat manfaat dari Kremlin dan terlibat dalam memberikan pendapatan.

Uni Eropa telah memberlakukan pembekuan aset pada Putin sendiri atas invasi ke Ukraina karena mencoba untuk meningkatkan tekanan pada presiden Rusia dan lingkaran dalamnya,

Paket sanksi terbaru UE melarang impor batu bara Rusia, menghalangi kapal Rusia memasuki pelabuhan Eropa, dan memperluas sanksi terhadap sektor keuangan serta perdagangan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com