KYIV, KOMPAS.com – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan kematian warga sipil di kota Bucha, Ukraina, menunjukkan wajah kejam tentara Rusia dan berjanji untuk mempercepat upaya Ukraina menjadi anggota Uni Eropa.
Selama kunjungan ke Bucha, di mana penyelidik forensik mulai menggali mayat dari kuburan massal, von der Leyen tampak tersentuh oleh apa yang dilihatnya di kota yang berada di barat laut Ibu Kota Kyiv tersebut.
Pejabat Ukraina telah mengatakan bahwa ratusan warga sipil di Kota Bucha dibunuh oleh pasukan Rusia.
Baca juga: Uni Eropa Embargo Batu Bara Rusia, Janji Kirim Lebih Banyak Senjata ke Ukraina
Rusia sendiri telah membantah menargetkan warga sipil dan menyebut tuduhan bahwa pasukan Rusia mengeksekusi warga sipil di Bucha saat mereka menduduki kota itu sebagai "pemalsuan mengerikan" yang bertujuan merendahkan tentara Rusia.
Saat pejabat Uni Eropa akan tiba di Kyiv, sedikitnya 50 orang tewas dan banyak lagi terluka dalam serangan rudal di stasiun kereta api yang dipenuhi warga sipil yang melarikan diri dari ancaman serangan besar Rusia di Ukraina timur.
Dilansir dari Reuters, pada konferensi pers, von der Leyen mengutuk apa yang dia sebut sebagai "perilaku sinis" dari mereka yang menulis "untuk anak-anak kita" pada senjata yang ditemukan di dekat tempat kejadian di Kota Kramatorsk.
Wali Kota Kramatorsk di wilayah timur Donetsk memperkirakan sekitar 4.000 orang berkumpul di stasiun pada saat itu.
Reuters tidak dapat memverifikasi apa yang terjadi di Kramatorsk.
Mengatakan UE tidak akan pernah bisa menandingi pengorbanan Ukraina, von der Leyen menawarkan negara tersebut awal yang lebih cepat untuk keanggotaan UE.
Baca juga: Uni Eropa Bahas Kemungkinan Larangan Minyak Rusia Pekan Depan
Menyerahkan pertanyaan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy yang akan menjadi titik awal untuk keputusan keanggotaan UE, dia berkata, "Tidak seperti biasanya dalam hitungan tahun untuk membentuk opini ini, tetapi saya pikir dalam hitungan minggu".
Zelenskiy mengatakan pada konferensi pers yang sama, bahwa dia akan kembali dengan jawaban dalam seminggu.
"Rusia akan jatuh ke dalam kehancuran ekonomi, keuangan, dan teknologi, sementara Ukraina bergerak menuju masa depan Eropa, inilah yang saya lihat," kata von der Leyen.
Sebelumnya di Bucha, dia mengatakan kepada wartawan bahwa hal yang tidak terpikirkan telah terjadi di sini.
"Kami telah melihat wajah kejam tentara Putin (Presiden Rusia). Kami telah melihat kecerobohan dan sikap dingin yang mereka lakukan terhadap kota," ungkap dia.
Gambar-gambar dari Bucha yang direbut kembali bersama dengan kota-kota lain di utara ibu kota ketika pasukan Rusia mundur untuk memfokuskan upaya di timur negara itu, telah mendorong upaya baru oleh negara-negara Barat untuk menghukum Moskwa atas invasi 24 Februari.
Baca juga: Sejak Perang Ukraina, Uni Eropa Rupanya Gelontorkan Rp 549 Triliun Beli Energi Rusia