KOMPAS.com.- Presiden Rusia Vladimir Putin yang dikabarkan disesatkan penasihtnya sendiri jadi berita paling populer di kanal Global Kamis (31/3/2022).
Ada pula artikel tentang perbandingan harga bensin di negara-negara dunia, yang juga banyak dibaca.
Rangkuman berita-berita di atas dan kabar paling populer lain dalam 24 jam ke belakang bisa Anda simak di bawah ini.
Baca juga: Putin ke Eropa: Bayar dengan Rubel Mulai 1 April atau Pasokan Gas Dihentikan
Presiden Rusia Vladimir Putin disesatkan oleh para penasihat yang terlalu takut untuk mengatakan kepadanya betapa buruknya perang di Ukraina dan betapa merusaknya sanksi-sanksi Barat.
Hal itu disampaikan sejumlah sumber dari Gedung Putih dan Eropa, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (30/3/2022).
Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina sejak 24 Februari dan belum berhenti sampai sekarang. Namun, serangan tersebut rupanya mendapat perlawanan yang keras dari Ukraina.
Selengkapnya bisa disimak di sini.
Baca juga: Rusia Bantah Klaim Putin Disesatkan soal Ukraina: AS dan Inggris Tak Paham Cara Kerja Kami
Harga Pertamax di Indonesia diperkirakan akan naik menjadi Rp 16.000 per liter pada April 2022 untuk mengikuti harga minyak dunia.
Dikutip dari KompasMoney, kenaikan harga keekonomian BBM umum RON92 atau setara Pertamax berdasarkan perhitungan Kementerian ESDM.
Saat ini harga Pertamax di kisaran harga Rp 9.000-Rp 9.400 per liter. Jika dibandingkan dengan negara lain, angka tersebut bukan yang termurah, melainkan juga bukan yang termahal.
Selengkapnya bisa disimak di sini.
Baca juga: PM Singapura: Pembenaran Putin untuk Menyerang Ukraina Buat Asia Merasa Sangat Tidak Aman
Para pejabat militer Rusia mengatakan akan menghentikan pertempuran di Mariupol, salah satu kota yang paling dilanda perang di Ukraina, untuk memungkinkan ribuan warga sipil melarikan diri.
Dilansir dari Newsweek Kementerian Pertahanan Rusia membuat pengumuman itu pada Rabu (30/3/2022), saat para pejabat Ukraina dan lainnya bereaksi secara skeptis terhadap klaim dari Moskwa akan menarik pasukannya.
Pejabat Ukraina pun mengatakan menyetujui koridor kemanusiaan, untuk memberikan bantuan bagi penduduk Mariupol yang tetap tinggal di kota tanpa makanan, air, panas atau listrik.
Selengkapnya bisa disimak di sini.
Baca juga: Laptop Mahasiswa Rusak, Dosen Ini Bantu Belikan yang Baru untuk Selesaikan Skripsi