Rusia Bantah Klaim Putin Disesatkan soal Ukraina: AS dan Inggris Tak Paham Cara Kerja Kami

MOSKWA, KOMPAS.com - Kremlin pada Kamis (31/3/2022) membantah klaim AS dan Inggris bahwa penasihat Presiden Rusia Vladimir Putin takut memberinya gambaran yang benar tentang operasi militer Moskwa di Ukraina.

Putin melancarkan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari dengan mengutip "genosida" penutur bahasa Rusia di sana, dan menentang negara pro-Barat itu memiliki hubungan dekat dengan NATO.

Baca juga: Putin Disesatkan Penasihatnya Sendiri yang Terlalu Takut Ungkapkan Buruknya Perang di Ukraina

"Ini menunjukkan bahwa baik Departemen Luar Negeri maupun Pentagon tidak memiliki informasi nyata tentang apa yang terjadi di Kremlin," kata juru bicara Putin Dmitry Peskov kepada wartawan.

"Mereka tidak memahami Presiden Putin, mereka tidak memahami mekanisme pengambilan keputusan dan mereka tidak memahami gaya kerja kami," tambahnya mengutip AFP.

Kepala badan mata-mata GCHQ Inggris, Jeremy Fleming, mengatakan pada Kamis (31/3/2022) bahwa "penasihat Putin takut mengatakan yang sebenarnya" tentang kemajuan militer Rusia dan tingkat perlawanan Ukraina.

Baca juga: Rusia Umumkan Gencatan Senjata di Mariupol, Ukraina Siapkan 45 Bus untuk Evakuasi

Gedung Putih sebelumnya memberikan pengarahan tentang intelijen yang tidak diklasifikasikan, yang mengklaim bahwa hubungan Putin dengan stafnya telah memburuk.

Direktur komunikasi Gedung Putih Kate Bedingfield mengatakan Putin "merasa disesatkan oleh militer Rusia".

Laporan itu tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Peskov bukan hanya disayangkan klaim semacam itu dibuat, tetapi itu juga menimbulkan kekhawatiran bagi pihaknya.

“Ketidakpahaman penuh seperti itu yang mengarah pada keputusan yang salah, keputusan tergesa-gesa yang memiliki konsekuensi yang sangat buruk", pungkasnya.

Baca juga: PM Singapura: Pembenaran Putin untuk Menyerang Ukraina Buat Asia Merasa Sangat Tidak Aman