Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Perang Berlarut-larut, 90 Persen Orang Ukraina Akan Miskin

Kompas.com - 16/03/2022, 14:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com – Tahun depan, sembilan dari 10 orang Ukraina dapat menghadapi kemiskinan dan kerentanan ekonomi yang ekstrem jika perang berlarut-larut.

Laporan tersebut disampaikan Program Pembangunan PBB (UNDP) pada Rabu (16/3/2022), sebagaimana dilansir Reuters.

Administrator UNDP Achim Steiner mengatakan, lembaganya bekerja dengan Pemerintah Ukraina untuk menghindari skenario terburuk dari keruntuhan ekonomi.

Baca juga: Trump: Ada Banyak Cinta di Balik Keputusan Putin Serang Ukraina

"Jika konflik itu berkepanjangan, jika terus berlanjut, kita akan melihat tingkat kemiskinan meningkat sangat signifikan," kata Steiner kepada Reuters.

Dia menambahkam skenario terburuk dari perang yang berlarut-larut adalah keruntuhan ekonomi secara keseluruhan.

“Dan itu pada akhirnya dapat menyebabkan hingga 90 persen orang berada di bawah garis kemiskinan atau berisiko tinggi (miskin),” imbuh Steiner.

Baca juga: Menantang Konflik, Banyak Perempuan Ukraina Pilih Kembali ke Negaranya

Steiner menuturkan, garis kemiskinan secara umum didefinisikan di mana daya beli individu adalah 5,50 dollar AS hingga 13 dollar AS per orang per hari.

Sebelum Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari, diperkirakan 2 persen warga Ukraina hidup dengan daya beli di bawah 5,50 dollar AS per hari.

Penasihat ekonomi utama Pemerintah Ukraina Oleg Ustenko berujar, invasi pasukan Rusia sejauh ini telah menghancurkan infrastruktur senilai setidaknya 100 miliar dollar AS.

Baca juga: Presiden Zelensky: Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina Lebih Realistis

Selain itu, 50 persen bisnis Ukraina telah ditutup sepenuhnya karena invasi Rusia.

"Kami memperkirakan bahwa hingga 18 tahun keuntungan pembangunan Ukraina dapat dengan mudah dimusnahkan dalam hitungan 12 hingga 18 bulan," kata Steiner.

UNDP sedang melihat program-program yang dicoba dan diuji yang telah digunakan dalam situasi konflik lainnya.

Baca juga: Slovakia Setuju Penempatan 2.100 Tentara NATO di Wilayah Perbatasan dengan Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com