Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Janda Pasukan Ukraina: Suami Saya Selalu Mengabari, Sampai Akhirnya Tewas

Kompas.com - 12/03/2022, 19:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Sebelum dia pergi ke garis depan, pasukan cadangan militer Ukraina Viktor Dudar memeluk istrinya Oksana dan menyuruhnya untuk tidak khawatir.

Dan setiap pergi melawan pasukan Rusia yang maju, dia selalu mengirim pesan atau meneleponnya.

"Aku hidup," tulisnya suatu kali. "Semuanya baik baik saja."

Baca juga: Perang Ukraina: Begini Cara Rusia Rekrut Tentara Bayaran untuk Ikut Bertempur

Kemudian pada 3 Maret, seminggu setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, pesan-pesan itu berhenti.

Tiga hari kemudian, ketakutan terburuk Oksana terbukti ketika seorang pendeta dan beberapa tentara tiba di pintunya.

"Mereka memasuki rumah dan berkata, 'Suamimu adalah seorang pahlawan,'" kenang Oksana, 47 tahun, dilansir Reuters.

Suaminya telah meninggal dalam hujan roket Rusia.

Suaminya, Viktor, 44 tahun, yang di masa damai adalah seorang jurnalis, adalah salah satu dari ratusan tentara Ukraina yang tewas sejak Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari.

Baca juga: Rusia Klaim Lab Biologi di Ukraina untuk Eksperimen Virus Corona

Ukraina mengatakan pasukannya telah membunuh lebih dari 12.000 tentara Rusia.

Rusia telah mengonfirmasi sekitar 500 kerugian. Tidak ada pihak yang mengungkapkan korban Ukraina.

Selama pidato TV regulernya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menganugerahkan gelar "Pahlawan Ukraina" kepada tentara yang tewas dalam aksi.

Pada hari Kamis (10/3/2022) saja, Zelensky membacakan nama 13 penerima.

PBB memperkirakan bahwa 1.500 warga sipil telah tewas atau terluka. Pejabat Ukraina memperkirakan jumlah korban tewas yang jauh lebih tinggi karena Rusia terus mengepung dan membombardir kota-kota mereka.

Baca juga: NATO Ungkap Kenapa Ukraina Belum Jadi Anggota dan Alasan Tak Terapkan Zona Larangan Terbang

Oksana dan Viktor Dudar bertemu di universitas, ketika dia datang ke asramanya untuk memindahkan beberapa perabotan.

Mereka membuat rumah mereka di Zhovkva, dekat kota Lviv, Ukraina Barat, dan memiliki seorang putri berusia 21 tahun, Sofia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com