Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Perintahkan Operasi Militer Rusia di Ukraina

Kompas.com - 24/02/2022, 11:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Guardian,AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (24/2/2022) mengumumkan operasi militer di Ukraina untuk membela separatis di timur negara itu.

"Saya telah membuat keputusan operasi militer," katanya dalam pernyataan mengejutkan di televisi sesaat sebelum pukul 6 pagi waktu setempat, dikutip dari AFP.

Sebelumnya, Ukraina memberlakukan kondisi darurat dan mengatakan kepada warganya di Rusia untuk segera pergi.

Baca juga: Ukraina Umumkan Kondisi Darurat, Minta Semua Warganya di Rusia Segera Pulang

Moskwa juga mulai mengevakuasi kedutaan besar Rusia di Kiev, yang meningkatkan kekhawatiran akan serangan militer habis-habisan.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (23/2/2022) mengatakan, Putin sudah sesiap mungkin memerintahkan invasi skala penuh ke Ukraina.

AS juga mengeklaim, hampir 100 persen pasukan militer Rusia sudah siap melakukan invasi.

"Kami hari ini menilai bahwa dia mendekati 100 persen dari semua pasukan yang kami antisipasi akan dikerahkan. Sudah hampir 100 persen," kata seorang pejabat pertahanan AS kepada wartawan tanpa menyebut nama, dikutip dari AFP.

Toko senjata Ukraina diserbu pembeli

Warga Ukraina membeli senjata, amunisi, dan senapan sniper menjelang kemungkinan invasi Rusia.

Antrean panjang terlihat di dalam toko senjata pada Rabu (23/2/2022), menurut pantauan The Guardian.

Dengan pengumuman aktifnya kondisi darurat Ukraina, parlemen negara itu menyetujui rancangan undang-undang yang memberi izin kepada warga Ukraina membawa senjata api.

Kondisi berubah total dari sebelumnya ketika warga Ukraina dilarang keluar rumah dengan membawa senjata mematikan.

Kebanyakan warga Ukraina baik laki-laki maupun perempuan belajar menembak di sekolah.

Sekitar 400.000 orang diperkirakan memiliki pengalaman tempur, menyusul pencaplokan Crimea oleh Rusia pada 2014, dan pemberontakan bersenjata yang didukung Moskwa di Ukraina timur.

Namun, ancaman dalam beberapa hari terakhir dari kemungkinan serangan di Kiev mendorong warga bergegas membeli senjata, fenomena yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Toko senjata yang menjual beberapa senapan, seperti AR-10 dan AR-15 sekarang sangat sibuk.

Baca juga: Toko Senjata Ukraina Diserbu Pembeli, Warga Bersiap Bela Negara Hadapi Invasi Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com