Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Belarus Tiba di Moskwa untuk Bahas Penempatan Pasukan Rusia

Kompas.com - 18/02/2022, 22:07 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Belarus Alexander Lukashenko mendarat di Moskwa pada Jumat (18/2/2022) untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pembicaraan ini akan menentukan berapa lama lagi pasukan militer Rusia berada di Belarus, negara di utara perbatasan Ukraina.

Latihan perang bersama Rusia di Belarus, yang dijadwalkan berlangsung hingga Minggu (20/2/2022), menambah kekhawatiran Barat bahwa Moskwa dapat melancarkan serangan ke Ukraina.

Baca juga: AS Sebut Indonesia Punya Peranan Penting Atasi Konflik Rusia-Ukraina

Rusia menyangkal rencana untuk menyerang. Baik Minsk dan Moskwa mengatakan, pasukan Rusia akan pergi ketika latihan selesai.

Akan tetapi, perkataan Lukashenko sejak itu membuka kemungkinan bahwa pasukan itu, yang merupakan bagian dari pengerahan Rusia yang lebih luas di utara, timur dan selatan Ukraina, sebenarnya bisa bertahan lebih lama.

"Keputusan apa pun yang kami ambil besok, itulah yang akan terjadi," kata Lukashenko seperti dikutip Reuters dari kantor berita BelTa, Kamis (17/2/2022).

"Jika kami mengambil keputusan, kami akan memindahkan (pasukan) dalam waktu 24 jam. Jika kami memutuskan sebulan, mereka akan tinggal selama sebulan. Angkatan bersenjata akan tinggal selama diperlukan," lanjut Lukashenko.

Dia juga berkata, Moskwa dan Minsk telah sepakat Rusia akan meninggalkan amunisi di Belarus dan Minsk dapat membeli peralatan militer dari Rusia, atau hanya menerimanya sebagai "hadiah".

Latihan militer menunjukkan cengkeraman ketat Moskwa di Minsk.

Sejak berkuasa pada 1994, Lukashenko mengadu Timur melawan Barat untuk keuntungan politik dan menolak tudingan menjadi tuan rumah pangkalan militer permanen Rusia.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Makin Panas, Jerman Tambah Pasukan di Lituania

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com