Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Penembakan di Ukraina Semakin Tingkatkan Ketakutan, Invasi Rusia Segera Terjadi?

Kompas.com - 18/02/2022, 13:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KIEV, KOMPAS.com - Insiden penembakan di Ukraina pada Kamis (17/2/2022) meningkatkan ketakutan Barat akan invasi Rusia yang akan segera terjadi.

Dilansir Reuters, Presiden AS Joe Biden mengatakan Moskow sedang mempersiapkan dalih untuk membenarkan kemungkinan serangan. Bahkan, Kremlin sebelumnya mengusir seorang diplomat Amerika.

Baku tembak dini hari antara pasukan Kiev dan separatis pro-Rusia, yang telah berperang selama bertahun-tahun dan di mana gencatan senjata secara berkala dilanggar, menimbulkan kekhawatiran negara-negara Barat.

Serangan, menurut mereka, bisa datang kapan saja.

Baca juga: Komandan Pemberontak Pro-Rusia di Ukraina Timur Galang Kekuatan Veteran

Rusia menuduh Barat histeris dan mengatakan beberapa pasukannya telah kembali ke pangkalan dan tidak memiliki rencana untuk menyerang.

Tapi banyak negara Barat bersikukuh bahwa peningkatan aktivitas militer Rusia terus berlanjut sebelum kemungkinan serangan.

"Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa mereka terlibat dalam operasi bendera palsu demi mendapatkan alasan untuk masuk," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih.

"Indikasi yang kami miliki adalah mereka siap untuk pergi ke Ukraina dan menyerangnya," tambahnya.

Baca juga: Ketegangan Rusia-Ukraina Kembali Meningkat, Berikut Rangkuman Isu Terkininya

Di Ukraina, pemberontak yang didukung Rusia dan pasukan Kiev saling menuduh bahwa masing-masing telah menembak melintasi garis gencatan senjata di Ukraina timur, di mana Moskow menuduh Kiev "membasmi" warga sipil.

Pasukan pemerintah Ukraina membantah tuduhan yang menyebut mereka menargetkan posisi separatis di wilayah Donbass yang memisahkan diri, yang berbatasan dengan Rusia.

Rincian tidak dapat ditentukan secara independen, tetapi laporan dari kedua belah pihak menunjukkan insiden yang lebih serius daripada pelanggaran gencatan senjata rutin yang sering dilaporkan di daerah tersebut.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov bahwa mengatakan Moskow "sangat prihatin" dengan laporan tersebut.

Baca juga: Inggris: Putin Dapat Memperpanjang Konflik Ukraina Berbulan-bulan

Rusia memang sudah lama mengatakan bahwa Kiev inginkan alasan untuk merebut wilayah pemberontak dengan paksa. Namun hal ini dibantah Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pasukan pro-Rusia telah menembaki sebuah taman kanak-kanak, yang disebutnya sebagai "provokasi besar".

Rekaman video yang dirilis oleh polisi Ukraina menunjukkan sebuah lubang menembus dinding bata di sebuah ruangan yang dipenuhi puing-puing dan mainan anak-anak.

"Beberapa provokasi direncanakan hari ini, kami memperkirakannya dan mengira bahwa perang telah dimulai," kata Dmytro, seorang penduduk desa Stanytsia Luhanska, mengatakan kepada Reuters.

Baca juga: Profil Singkat Negara Ukraina

Sementara separatis menuduh pasukan pemerintah melepaskan tembakan ke wilayah mereka empat kali dalam 24 jam terakhir.

Tidak ada pernyataan yang dapat diverifikasi.

Seorang fotografer Reuters di kota Kadiivka, di wilayah Luhansk yang dikuasai pemberontak Ukraina, mendengar suara tembakan artileri dari arah garis kontak, tetapi tidak dapat menentukan detailnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com