Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Usir Diplomat Bart Gorman, Pejabat AS Nomor 2 di Moskwa

Kompas.com - 18/02/2022, 10:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Rusia mengusir pejabat Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar AS di Moskwa Bart Gorman.

Gorman adalah pejabat AS nomor dua di Moskwa. Pengusiran Gorman dari Rusia disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri AS pada Kamis (17/2/2022).

Washington memperingatkan bahwa mereka akan menanggapi langkah "tidak beralasan" tersebut di tengah meningkatnya kekhawatiran akan invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Rusia Sebut Venezuela Sekutu Utamanya di Amerika Latin

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Gorman terpaksa meninggalkan Moskwa setelah seorang pejabat senior Rusia juga diusir dari AS.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, pengusiran pejabat senior Rusia tersebut tidak masuk akal dan menyebut AS melancarkan “perang visa” sebagaimana dilansir Reuters.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS berujar, Gorman telah meninggalkan Rusia pekan lalu.

Tidak jelas mengapa pengusiran Gorman tidak segera diumumkan dan baru disampaikan Kementerian Luar Negeri AS pada Kamis.

Baca juga: Situasi Makin Tegang, Pemberontak Pro-Rusia Vs Tentara Ukraina Saling Tuduh Menembak

“Tindakan Rusia terhadap DCM (wakil kepala misi) kami tidak beralasan dan kami menganggap ini sebagai langkah eskalasi dan sedang mempertimbangkan tanggapan kami,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS.

Pengusiran itu terjadi saat ketegangan selama berbulan-bulan atas penumpukan lebih dari 150.000 tentara Rusia di dekat perbatasannya dengan Ukraina.

Pada Kamis, Presiden AS Joe Biden mengatakan, ada banyak indikasi bahwa Rusia berencana untuk menyerang Ukraina dalam beberapa hari ke depan.

Biden menambahkan, Moskwa juga sedang mempersiapkan dalih untuk membenarkan serangannya ke Ukraina.

Baca juga: Presiden Ukraina: Tidak Ada Tanda-tanda Rusia Tarik Pasukan, Hanya Rotasi Kecil

Gorman sebelumnya menjabat sebagai wakil asisten sekretaris dan asisten direktur Kementerian Luar Negeri untuk Investigasi dan Analisis Ancaman.

Dia juga pernah menjabat sebagai pejabat keamanan regional dari Layanan Keamanan Diplomatik AS di sejumlah negara termasuk Irak, Yordania, dan China.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, Gorman mempunyai visa yang sah dan telah berada di Rusia selama kurang dari tiga tahun.

“Sebagai tanggapan, Rusia mengharuskan diplomat AS untuk pergi sebelum masa tiga tahunnya berakhir, memberi mereka waktu dua pekan untuk meninggalkan negara itu, dan menyebutnya sama. Ini tidak sama,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS.

Baca juga: AS: Rusia Tidak Tarik Pasukan dari Perbatasan Ukraina, Justru Menambahnya

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa langkah untuk memulangkan Gorman dilakukan sebagai tanggapan atas pengusiran yang tidak masuk akal terhadap seorang pejabat di Kedutaan Besar Rusia di Washington.

Padahal, lanjut Kementerian Luar Negeri Rusia, Moskwa meminta agar pejabat tersebut diizinkan tinggal sampai penggantinya tiba.

Kementerian Luar Negeri Rusia tidak menyebutkan nama diplomat yang diusir tersebut atau mengatakan kapan dia dipaksa pergi.

Baca juga: NATO: Rusia Masih Tambah Pasukan, Tak Ada Tanda-tanda De-eskalasi di Sekitar Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com