WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang insinyur Angkatan Laut AS pada Senin (14/2/2022) mengakui di pengadilan federal, ia mencoba menjual rahasia kapal selam nuklir kepada negara asing, kata Kementerian Kehakiman.
Jonathan Toebbe (43) mengaku bersalah di depan hakim federal, lebih dari empat bulan setelah ditangkap bersama istrinya, Diana Toebbe.
Sebagai imbalan atas pengakuan bersalahnya, ia diperkirakan akan dijatuhi hukuman antara 12,5-17,5 tahun penjara, menurut laporan kantor berita AFP.
Baca juga: Insinyur Angkatan Laut Jual Informasi Rahasia Kapal Selam Nuklir AS
Istrinya yang bekerja sebagai guru, sejauh ini mempertahankan ketidakbersalahannya dan meminta pembebasan untuk merawat dua anak remaja mereka, tetapi pengakuan suaminya juga memberatkannya.
"Diana Toebbe secara sadar dan sukarela bergabung dengan konspirasi untuk mengomunikasikan Data Terlarang kepada orang lain dengan maksud mendapatkan keuntungan dari negara asing dan melakukan beberapa tindakan terbuka untuk melanjutkan konspirasi, termasuk bertindak sebagai pengintai," kata dokumen itu.
Namun, dokumen pengadilan tidak mengatakan ke negara mana pasutri itu mencoba menjual informasi mereka.
Dokumen tersebut menyiratkan bahwa negara itu adalah sekutu AS yang bahasa utamanya bukan bahasa Inggris.
Kapal selam nuklir AS berada di tengah krisis diplomatik yang memanas pada September 2021, ketika Australia membatalkan kesepakatan besar dengan Perancis untuk mengumumkan kemitraan strategis dengan Amerika Serikat dan Inggris.
Kementerian Kehakiman AS mengatakan, Toebbe sejak 2012 bekerja pada desain reaktor untuk kapal selam kelas Virginia, kapal selam serang generasi terbaru di armada AS.
Pada April 2020 dia mengirim paket ke negara asing dengan set dokumen awal dan instruksi untuk menjalin kontak melalui alamat pengirim di Pittsburgh, Pennsylvania.
Paket itu berisi "contoh Data Terlarang dan instruksi untuk menjalin hubungan rahasia guna membeli Data Terlarang tambahan," kata Kementerian Kehakiman atau Department of Justice (DoJ).
Baca juga: Makin Perkasa, Rusia Tambah 2 Kapal Selam Nuklir
"Toebbe mulai berkorespondensi melalui eemail terenkripsi dengan seseorang yang dia yakini sebagai perwakilan pemerintah asing. Orang itu benar-benar agen FBI yang menyamar," lanjut DoJ.
Selama beberapa bulan, Toebbe menerima pembayaran yang meningkat dalam mata uang kripto sebesar puluhan ribu dollar, dan menyembunyikan SD card yang berisi rahasia curian di dalam sandwich selai kacang, dalam paket permen karet, dan pembungkus Band-Aid.
Menurut dokumen pengadilan, negara tempat Toebbe percaya bahwa dia menjual rahasia itu bekerja sama dengan FBI, sampai-sampai memasang bendera di kedutaan besarnya di Washington untuk mendapatkan kepercayaan Toebbe.
Baca juga: Mengenal Pakta Pertahanan AUKUS: Pertaruhan Besar Australia yang Bikin ASEAN Kecewa