WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang insinyur Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dan istrinya ditahan setelah diduga berusaha menjual informasi rahasia kapal selam nuklir.
Menurut catatan pengadilan yang dibuka pada Minggu (10/10/2021), Jonathan Toebbe dan istrinya, Diana Toebbe, ditangkap dan didakwa melanggar Undang-Undang Energi Atom.
Melansir Al Jazeera pada Minggu (10/10/2021), Kementerian Kehakiman AS mengatakan bahwa mereka mencoba menjual desain kapal perang bertenaga nuklir kepada orang yang diyakini sebagai perwakilan kekuatan asing.
Baca juga: Komunitas Kapal Selam Inggris Peringati Tragedi KRI Nanggala-402
Kementerian Kehakiman AS mengatakan Jonathan Toebbe yang memegang izin keamanan.
Insinyur Angkatan Laut AS tersebut menyampaikan rahasia militer sensitif tentang kapal selam nuklir dalam skema yang berlangsung hampir setahun.
Pada Desember 2020, ia mengirim paket sebagai upaya membangun “hubungan rahasia” dengan perwakilan dari negara asing, yang diidentifikasi hanya sebagai “COUNTRY1” dalam dokumen pengadilan.
Jonathan Toebbe mencantumkan alamat pengirim di Pittsburgh, Pennsylvania, yang berisi contoh data terbatas dan instruksi untuk menjalin hubungan rahasia guna memperoleh informasi tambahan.
Selanjutnya, insinyur Angkatan Laut AS tersebut mulai berkorespondensi melalui email terenkripsi dengan seorang individu yang dia yakini sebagai perwakilan dari pemerintah asing.
Baca juga: Kapal Selam AS Rusak Setelah Tabrakan di Laut Cina Selatan, China Minta Penjelasan
Namun, sebenarnya individu perwakilan dari pemerintah asing itu merupakan agen FBI yang menyamar, dan melanjutkan korespondensi selama beberapa bulan sebelum mencapai kesepakatan pertukaran untuk ribuan dollar AS dalam mata uang kripto.
Agen FBI yang menyamar mengirim 10.000 dollar AS (Rp 142 juta) dalam mata uang kripto ke Jonathan sebagai pembayaran “itikad baik”, sebelum Jonathan Toebbe setuju untuk melakukan perjalanan ke lokasi di West Virginia untuk menyelesaikan transaksi.
Dengan Diana Toebbe yang bertindak sebagai pengintai, Jonathan Toebbe menyembunyikan SD card di dalam sandwich selai kacang di lokasi yang telah diatur sebelumnya.
Agen FBI yang menyamar mengirim Jonathan Toebbe pembayaran mata uang kripto 20.000 dollar AS (Rp 284,2 juta) dan menerima kembali kunci dekripsi untuk SD card, yang berisi data terbatas tentang reaktor kapal selam nuklir AS.
FBI menangkap Jonathan Toebbe dan istrinya pada Sabtu (9/10/2021), setelah dua kali bertemu.
Baca juga: Kapal Selam AS Tabrak Obyek Tak Dikenal di Laut China Selatan
Jaksa Agung Merrick B Garland menyambut baik penangkapan Jonathan Toebbe dan istrinya tersebut.
“Kerja FBI, jaksa Kementerian Kehakiman, Layanan Investigasi Kriminal Angkatan Laut, serta Kementerian Energi, sangat penting dalam menggagalkan rencana yang didakwa dalam pengaduan dan mengambil langkah pertama untuk membawa para pelaku ke pengadilan,” kata Garland.
Jonathan Toebbe adalah seorang karyawan di Program Propulsi Nuklir Angkatan Laut, yang juga dikenal sebagai Reaktor Angkatan Laut.
Ia memiliki akses ke informasi yang berkaitan dengan elemen desain sensitif militer, parameter operasi, dan karakteristik kinerja reaktor untuk kapal perang bertenaga nuklir.
Pasangan Toebbe ini didakwa karena konspirasi untuk mengomunikasikan data terbatas kapal selam nuklir Angkatan Laut AS.
Mereka dijadwalkan untuk hadir di pengadilan federal di Martinsburg, Virginia Barat, pada Selasa (12/10/2021).
Baca juga: Rusia Uji Coba Zircon, Rudal Hipersonik Baru dari Kapal Selam
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.