Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Ancam Setop Proyek Nord Stream 2 jika Rusia Invasi Ukraina

Kompas.com - 08/02/2022, 10:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Senin (7/2/2022) mengancam akan menyetop pipa gas Nord Stream 2 yang dibangun Rusia jika negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu sampai menginvasi Ukraina.

Proyek pipa gas bumi dengan nilai investasi sebesar 11 miliar dollar AS tersebut sedang menunggu persetujuan dari Jerman dan Uni Eropa.

Pada hari itu, Biden menekankan bahwa sudah ada persetujuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz saat Barat berkumpul untuk mencegah perang di Eropa.

Baca juga: Bahas Rusia-Ukraina, Putin Siap Kompromi dengan Perancis tapi Masih Salahkan Barat

Pada konferensi pers Gedung Putih dengan pemimpin baru Jerman, Biden mengatakan pasukan Rusia yang menyeberang ke Ukraina akan memicu penutupan pipa Nord Stream 2.

"Jika Rusia menyerang, yang itu berarti tank atau pasukan melintasi perbatasan Ukraina lagi, maka tidak akan ada, tidak ada lagi Nord Stream 2. Kami akan mengakhirinya," kata Biden, dikutip dari Reuters, Selasa (8/2/2022).

Ditanya bagaimana bisa pihaknya akan menghentikan proyek pipa Nord Stream 2, mengingat proyek tersebut berada dalam kendali Jerman, Biden berkata, "Saya berjanji, kami akan dapat melakukannya".

Sementara itu, Scholz mengatakan AS dan Jerman memiliki pendekatan yang sama ke Ukraina, ke Rusia dan sanksi.

Tetapi, dia tidak secara langsung mengonfirmasi soal rencana penghentikan protek Nord Stream 2 atau menyebutkan pipa secara terbuka dengan nama selama kunjungan seharinya.

Apakah AS dan Jerman berada di “halaman” yang sama atas proyek pipa Nord Stream 2 telah menjadi pertanyaan penting karena dua negara demokrasi utama memimpin sekutu NATO dalam mendorong balik terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga: Presiden Perancis Optimis Kesepakatan untuk Hindari Perang Rusia-Ukraina Bisa Tercapai, Asalkan…

Rusia dilaporkan telah mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.

Rusia sendiri sudah menyangkal sedang merencanakan invasi.

Para pejabat AS telah memperingatkan bahwa serangan bisa terjadi dalam beberapa hari atau minggu.

Scholz, yang mendapat kecaman di dalam dan luar negeri atas apa yang dipandang sebagai kepemimpinan yang tidak memadai dalam krisis, mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia akan membayar harga yang sangat tinggi jika menginvasi Ukraina.

Diajuga mengatakan Jerman dan AS memiliki pendekatan yang sama.

"Kami akan bersatu. Kami akan bertindak bersama. Dan, kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan," kata Scholz.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com