Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Siap Bantu Hijaukan Arab Saudi dalam Proyek Green Riyadh

Kompas.com - 07/02/2022, 09:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com – Pemerintah Republik Indonesia (RI) siap membantu hijaukan wilayah Arab Saudi dalam pelaksanaan proyek Green Riyadh.

Pada Minggu (6/2/2022), Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi, Dr. Abdul Aziz Ahmad melakukan kunjungan kehormatan dengan Gubernur Riyadh, Y.M Faisal bin Bandar bin Abdul Aziz Al Saud di ruang kerjanya di Kantor Gubernur Riyadh.

Dalam pertemuan tersebut, Dubes Aziz dan Gubernur Faisal saling bertukar pandangan tentang upaya peningkatan hubungan kerja sama Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi.

Baca juga: Kisah Misteri Hilangnya Permata Biru Arab Saudi dan Serangkaian Pembunuhan Setelahnya

Dubes Aziz menceritakan kekagumannya terhadap pesatnya pembangunan Kota Riyadh yang luar biasa, terutama dengan proyek Green Riyadh dan pembangunan infrastruktur transportasinya yang terus berjalan meskipun di tengah pandemi covid-19.

Menurut Dubes Aziz, sebagai salah satu negara dengan biodiversity terkaya di dunia, Indonesia dapat mendukung proyek Green Riyadh melalui penyediaan jenis tanaman yang mungkin dibutuhkan oleh Kota Riyadh.

“Kami siap bekerja sama dengan pemerintah kota Riyadh dalam membangun pusat pengembangan tanaman dalam rangka keberlanjutan penghijauan di Riyadh,” kata Dubes Aziz, dikutip dalam keterangan tertulis yang dikirim Kedutaan Besar RI (KBRI) Riyadh, Senin (7/2/2022).

Selain itu, Dubes Aziz juga menyatakan siap menghadirkan tenaga ahli Indonesia untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang pertamanan dan penghijauan ibu kota Arab Saudi tersebut.

Terkait pembangunan infrastruktur transportasi Kota Riyadh, Dubes Aziz memandang tepat bila industri kereta api Indonesia dapat berkontribusi dan bekerja sama dalam pembangunan Kota Riyadh.

Baca juga: Kisah Sarindo, Pekerja Indonesia yang Tak Bisa Pulang dari Arab Saudi Setelah Kena PHK, Berharap Bantuan Pemerintah RI

“Industri Kereta Api Indonesia (PT INKA) telah berpengalaman terlibat dalam berbagai proyek kereta api baik di Indonesia maupun di beberapa negara seperti Australia, Thailand, Malaysia Bangladesh, Singapura, dan Filipina,” jelas Dubes Aziz.

Menanggapi hal ini, Gubernur Riyadh Faisal mengakui kemampuan Indonesia dalam pertamanan dan penghijauan maupun industri kereta api.

Disebutkan dalam rilis, Faisal berharap Inisiatif ini perlu ditindaklanjuti oleh pihak terkait di Indonesia melalui KBRI Riyadh, dengan pihak tata kota Riyadh dan pihak yang terlibat dalam pembangunan infrastruktur kereta api di kota Riyadh.

Di akhir pertemuan, Dubes Aziz menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Faisal atas perhatian dan pengayoman Pemda Riyadh kepada 70 ribu lebih warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap dan bekerja di Riyadh.

Dubes Aziz berharap kerja sama dengan Pemda Riyadh dapat terus ditingkatkan, utamanya dalam hal perlindungan WNI atau pekerja migran Indonesia (PMI) di kota Riyadh.

Baca juga: 30 Tahun Bertikai Soal Permata Curian, Arab Saudi dan Thailand Akhirnya Rujuk

Gubernur Faisal bin Bandar disebut sempat menyampaikan rasa senangnya menerima kunjungan Dubes Aziz.

“Pintu kami selalu terbuka lebar untuk Yang Mulia Duta Besar Abdul Aziz Ahmad,” ujar Gubernur Faisal bin Bandar.

Gubernur Faisal juga mengaku sangat senang dengan Indonesia dan ingin sekali mengunjungi Indonesia seperti juga keluarganya yang sudah lebih dulu berkunjung ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com