Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tahun Kematian Kim Jong Il dan Warisan Brutalnya

Kompas.com - 17/12/2021, 21:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber HRW

SEOUL, KOMPAS.com - Peringatan 10 tahun kematian pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Il harus memusatkan perhatian global pada pemerintahan brutal putranya, yakni Kim Jong Un.

Ini jadi maklumat Human Rights Watch dalam peringatan 10 tahun kematian Kim Jong Il, yang meninggal pada 17 Desember 2011.

Dikutip laman Human Right Watch, selama 10 tahun sejak kematian ayahnya, Kim Jong Un telah memperluas pengawasan invasif dan penindasan terhadap warga Korea Utara.

Dia juga menolak kebebasan bergerak orang di dalam negeri dan lintas batas.

Baca juga: Kenang Kematian Kim Jong Il, Rakyat Korea Utara Dilarang Tertawa 11 Hari

Selama pandemi Covid-19, kerawanan pangan meningkat dan kelaparan mengancam secara luas.

Warisan Kim Jong Il adalah kematian ratusan ribu, mungkin jutaan, warga Korea Utara pada 1990-an,” kata Lina Yoon, peneliti senior Korea di Human Rights Watch.

“Sama seperti ayah dan kakeknya, pemerintahan Kim Jong Un didasarkan pada kebrutalan, ketakutan, dan penindasan, memicu pelanggaran hak sistematis, kesulitan ekonomi, dan kemungkinan kelaparan,” tambahnya.

Kim Jong Il mengambil alih sebagai pemimpin Korea Utara pada tahun 1994, setelah kematian ayahnya, Kim Il Sung, pendiri Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara).

Menyusul runtuhnya Uni Soviet dan dukungannya untuk Korea Utara pada tahun 1991, Kim Jong Il memimpin “Pawai yang Sulit” dan membawa bencana.

Episode itu membunuh sejumlah besar orang melalui salah urus ekonomi yang sudah tidak lengkap.

Ini dikombinasikan dengan kekeringan dan banjir yang sangat merusak panen, dan kebijakan brutal yang mengarahkan makanan langka ke elit militer dan pemerintah.

Baca juga: Di Suhu Minus 8 Derajat Celcius, Warga Korut Rayakan Ultah Kim Jong Il

Sejumlah besar orang meninggal, dengan perkiraan kematian mulai dari ratusan ribu hingga lebih dari 2,5 hingga 3 juta antara tahun 1994 dan 1998.

Warisan kejam Kim Jong Il juga termasuk secara ketat membatasi akses ke informasi.

Dia juga membatasi kebebasan bergerak selama serangan mematikan kelaparan di periode Maret yang sulit.

Meskipun ada pembatasan, puluhan ribu warga Korea Utara berhasil melarikan diri dari negara itu selama pemerintahan Kim Jong Il.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com