Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Balon di Australia Terseret Angin, 5 Anak Tewas, 3 Lainnya Luka Parah

Kompas.com - 17/12/2021, 14:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TASMANIA, KOMPAS.com - Pihak berwenang Australia sedang menyelidiki apakah istana balon (bouncy castle) ditambatkan ke tanah atau tidak sebelum embusan angin meniupnya ke udara dan menewaskan lima anak di pesta akhir sekolah.

Dilansir dari Kantor Berita AFP, Jumat (17/12/2021), tiga anak laki-laki berusia 12 tahun dan dua anak perempuan berusia 11 dan 12 tahun di Australia tewas ketika bouncy castle terangkat dari tanah pada Kamis (16/12/2021).

Peristiwa tersebut tepatnya terjadi di kota Devonport, Tasmania utara.

Baca juga: Australia Kembali Dibuka untuk Siswa Internasional

Anak-anak terlempar dari ketinggian sekitar 10 meter (33 kaki).

Komisaris polisi Tasmania, Darren Hine, menyampaikan tragedy istana balon di Australia ini bukan hanya menewaskan 5 orang anak.

Di mana, ada tiga anak lain yang kini dalam kondisi kritis di rumah sakit di ibu kota negara bagian Hobart dan satu anak dalam pemulihan di rumah.

Ditanya apakah bouncy castle itu telah ditambatkan ke tanah atau tidak, dia menyebut, hal itu masih dalam proses penyelidikan polisi

Hine menyatakan, proses penyelidikn yang dibantu oleh otoritas keselamatan kerja Tasmania, akan mempertanyakan manajemen perusahaan yang bertanggung jawab atas istana balon tersebut.

“Penyelidik juga akan melihat seberapa kuat angin pada saat itu untuk melihat apakah itu merupakan "peristiwa tidak normal". Ini adil untuk mengatakan bahwa anginnya cukup kuat," kata Hine.

Hine mengungkapkan, penyelidikan ini diperkirakan akan memakan waktu cukup lama.

Baca juga: Pengangguran Australia Turun Drastis, Tenaga Kerja Jadi Rebutan

Pasalnya, polisi perlu mewawancarai orang-orang yang hadir dalam acara pesta luar ruangan yang dihadiri oleh sekitar 40 anak sekolah dasar Hillcrest tersebut.

Orang dewasa di tempat kejadian memberikan pertolongan pertama kepada anak-anak sampai helikopter penyelamat dan ambulans tiba setelah insiden itu.

Insiden ini terjadi sekitar pukul 10 pagi waktu setempat pada hari yang cerah di awal musim panas.

Foto dari sekolah segera setelah kejadian menunjukkan petugas polisi yang hadir menangis, dan terpal biru menutupi apa yang digambarkan petugas sebagai "sesuatu yang sangat menyedihkan".

Perdana Menteri Tasmania Peter Gutwein mengatakan ada curahan kesedihan serta dukungan dari Tasmania, seluruh Australia, dan dari seluruh dunia atas peristiwa kecelakaan istana balon tersebut.

Gutwein mengatakan dia telah berbicara dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison yang menawarkan untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan.

Baca juga: Obat Psikedelik Tak Lagi Dilegalkan untuk Perawatan Psikoterapi Australia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu Agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu Agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com