CANBERRA, KOMPAS.com – Australia memborong alutsista dari Korea Selatan melalui penandatanganan kesepakatan pertahanan pada Senin (13/12/2021).
Penandatanganan tersebut dilakukan di Canberra, Australia, dengan nilai kontrak mencapai 1 miliar dollar Australia (Rp 10 triliun) sebagaimana dilansir Reuters.
Dalam kesepakatan tersebut, perusahaan pertahanan Korea Selatan Hanwha Corp akan membangun 30 artileri self-propelled howitzer dan 15 kendaraan suplai amunisi lapis baja untuk Australia.
Baca juga: 7 Alutsista Ampuh Milik TNI, Ada Peluncur Roket
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan kepada wartawan di Canberra bahwa pembelian alutsista dari Korea Selatan merupakan babak penting bagi pertahanan negaranya.
“Karena kami terus membangun kemampuan kedaulatan kami dan Korea (Selatan) adalah mitra penting dalam perjalanan itu,” kata Morrison.
Pendatanganan tersebut dihadiri langsung oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in yang juga sedang melakukan lawatan ke Australia selama empat hari.
Baca juga: Jaga-jaga Perang Lawan China, Taiwan Modernisasi Alutsista
Baik Canberra dan Seoul juga sepakat bekerja sama untuk membantu memastikan pasokan ekspor mineral penting Australia untuk sektor teknologi Korea Selatan.
Dalam beberapa bulan terakhir, “Negeri Kanguru” bergerak untuk mengurangi ketergantungan mereka pada China di tengah kekhawatiran tentang kontrol Beijing atas sektor mineral penting.
Korea Selatan membutuhkan pasokan mineral penting.
Baca juga: Menhan AS Kecam Pembuatan Senjata Hipersonik China
“Negeri Ginseng” berjanji untuk menjadi negara pembuat baterai global pada 2030 sebagai bagian dari rencananya untuk mencapai netral karbon pada 2050.
Australia memasok sekitar 40 persen dari impor mineral penting Korea Selatan.
Mineral tersebut sangat penting bagi banyak komponen yang dibutuhkan untuk mendorong ekonomi dunia mencapai nol emisi bersih pada 2050.
Baca juga: Daftar Senjata Hipersonik yang Dimiliki Rusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.