Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu AS ke Jakarta, Ini Alasan Antony Blinken Pilih Indonesia Tujuan Pertama Tur Asia Tenggara

Kompas.com - 15/12/2021, 09:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memulai tur Asia Tenggara dengan mengunjungi Indonesia, Senin (13/12/2021).

Setelah Indonesia, kunjungan Menlu Amerika dijadwalkan berlanjut ke Malaysia dan Thailand. Tujuan kunjungannya sama, yaitu menekankan prioritas utama kebijakan luar negeri AS menentang China yang semakin asertif.

Adapun mengenai alasan dipilihnya Indonesia sebagai tujuan pertama tur, Blinken mengungkap bahwa negara kepulauan di Asia Tenggara ini memiliki dampak besar di dunia.

Baca juga: Menlu AS Antony Blinken Tiba di Indonesia, Bawa Misi Besar untuk ASEAN

"Sebab apa yang terjadi di wilayah ini (Asia Tenggara) berpengaruh ke dunia, dan karena hubungan kami dengan negara-negara Asia Tenggara vital serta memiliki dampak langsung pada kehidupan rakyat kami," tutur Blinken dalam pidatonya di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (14/12/2021).

"Dan itu bermula dari Indonesia, salah satu negara demokrasi terbesar, salah satu negara dengan perkembangan perekonomian terpesat di G20, dan partner strategis dengan Amerika Serikat."

"Kami lihat kepemimpinan Indonesia di dunia, bahkan beberapa minggu lalu di konferensi iklim COP26 Glasgow," lanjut Blinken.

Sebelumnya, dalam pidato di Kampus Universitas Indonesia (UI), Blinken menyampaikan pentingnya kemitraan strategis kawasan Indo-Pasifik khususnya kerja sama Amerika Serikat dan Indonesia.

Dikutip dari kantor berita ANTARA, terdapat lima elemen inti yang ingin Antony Blinken tetapkan yaitu sebagai visi bersama, dan bagaimana bersama-sama mewujudkannya.

Pertama, akan memajukan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

"Kebebasan tersebut adalah tentang kemampuan untuk menulis masa depan Anda dan dapat menyampaikan pendapat di komunitas dan negara Anda. Keterbukaan secara alami akan mengalir dari tempat-tempat bebas terbuka untuk informasi dan sudut pandang baru," ujar Menlu AS di bawah Pemerintahan Joe Biden tersebut.

Kedua, Blinken mengatakan bahwa AS akan menjalin hubungan yang lebih kuat di dalam dan di luar kawasan.

"Kami akan memperkuat kemitraan kami dengan ASEAN yang kuat dan mandiri," katanya.

Baca juga: Menlu AS Antony Blinken Desak China Hentikan Tindakan Agresif di Indo-Pasifik

Ketiga, AS akan mempromosikan kemakmuran berbasis luas, membantu menutup kesenjangan infrastruktur di kawasan ini di antaranya pelabuhan, jalan raya, jaringan listrik, broadband - semuanya adalah blok bangunan untuk perdagangan global, commerce, konektivitas, peluang, dan kemakmuran - dan semuanya penting untuk pertumbuhan inklusif Indo-Pasifik.

Keempat, AS bakal membantu membangun Indo-Pasifik yang lebih tangguh terutama dalam masa pandemi Covid-19.

"Kami telah mengirimkan lebih dari 100 juta dosis vaksin efektif yang aman ke Indo-Pasifik dan lebih dari 25 juta di antaranya sudah datang di Indonesia. Pada akhir tahun depan, kami akan menyumbangkan lebih dari 1,2 miliar dosis ke dunia,” papar pria 59 tahun itu.

"Terakhir, kami akan meningkatkan keamanan Indo-Pasifik. Ancaman terus berkembang, dan pendekatan keamanan kami harus berkembang bersamanya.

"Untuk melakukan itu, kami akan bersandar pada kekuatan terbesar kami yaitu, aliansi dan kemitraan kami.”

Di Indonesia kali ini, Menlu AS Antony Blinken juga bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, serta Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim.

Baca juga: Kunjungi Indonesia, Menlu AS Antony Blinken Sebut Washington Menolak Agresi Beijing di Laut China Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com