Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Natal Masyarakat Inggris Didesak untuk Suntik Booster Vaksin Covid-19

Kompas.com - 26/11/2021, 12:41 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Para menteri Inggris mendesak jutaan warga untuk suntik booster vaksin Covid-19 sebelum perayaan Natal.

Peringatan suntik booster vaksin Covid-19 pemerintahan Inggris datang setelah kasus memecahkan rekor di beberapa bagian Eropa pada Rabu (24/11/2021), benua itu sekali lagi menjadi pusat pandemi Covid-19 yang telah mendorong pembatasan baru.

Sekitar 16 juta orang telah mendapatkan booster vaksin Covid-19 atau dosis ketiga di seluruh Inggris, seperti yang dilansir dari The Guardian pada Kamis (25/11/2021).

Baca juga: Pejabat Tinggi Kesehatan AS Wajibkan Warga Suntik Booster Vaksin Covid-19

Setiap orang yang berusia 40 tahun ke atas dan yang secara klinis sangat rentan, memenuhi syarat untuk mendapatkan booster vaksin Covid-19 6 bulan setelah suntikan kedua mereka.

“Jika Anda belum mendapatkan dosis pertama, kedua, atau booster, silakan lakukan suntikan sesegera mungkin,” kata Maggie Throup, menteri vaksin Inggris.

Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan dan Perawatan Sosial menambahkan, “Orang-orang yang telah mendapatkan booster vaksin pada 11 Desember akan memiliki perlindungan yang sangat tinggi terhadap Covid-19 pada Hari Natal."

"Menyusul peningkatan kasus dan kembalinya lockdown di Eropa, mereka yang memenuhi syarat untuk booster (vaksin Covid-19) telah diwajibkan untuk menerima tawaran itu sesegera mungkin untuk melindungi diri mereka sendiri dan keluarga mereka, dan membantu mengurangi tekanan pada NHS,” lanjutnya.

Baca juga: Singapura: Suntikan Booster Covid-19 adalah Keharusan

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa 2 pekan setelah booster vaksin, orang memiliki tingkat perlindungan yang sangat tinggi dari kasus gejala Covid-19.

Para ahli mengatakan pentingnya booster vaksin Covid-19.

Namun penelitian menunjukkan kekebalan terhadap infeksi Covid-19 turun secara signifikan dalam 6 bulan setelah 2 dosis vaksin Pfizer/BioNTech.

Ariel Israel dari Leumit Health Services, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan, "Pesannya adalah bahwa (vaksin Covid-19) booster diperlukan setelah sekitar 5 bulan (divaksin dosis kedua)."

Penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal, didasarkan pada catatan kesehatan elektronik lebih dari 80.000 orang yang menjalani tes PCR antara pertengahan Mei dan September 2020, 3 pekan setelah vaksinasi kedua mereka.

Baca juga: Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Pfizer Dapat Dosis Booster

Dari penelitian itu ditemukan bahwa tidak ada orang dalam sampel yang memiliki bukti infeksi Covid-19.

Studi ini menemukan bahwa tingkat hasil positif ditemukan meningkat sejalan dengan waktu sejak orang mendapatkan dosis kedua.

Di semua kelompok umur, 1,3 persen orang dites positif 21-89 hari setelah dosis kedua.

Namun, penurunan tersebut meningkat menjadi 2,4 persen setelah 90-119 hari. Naik lagi 4,6 persen setelah 120-149 hari.

Selanjutya menjadi 10,3 persen setelah 150-179 hari, dan 15,5 persen setelah 180 hari atau lebih.

Tampak jelas bahwa kekebalan berkurang setelah 3 bulan pertama divaksinasi dosis kedua, tetapi kekebalan kembali ke tingkat tinggi setelah suntik dosis booster vaksin Covid-19, kata para peneliti.

Baca juga: Perlindungan Vaksin Moderna Menurun Seiring Berjalannya Waktu, Sinyal Butuh Booster

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com